Tak Berkategori

PC JQHNU Kabupaten Cirebon Gelar Sema’an Al-Qur’an Di Acara Pernikahan Anak Ke-3 H.Bandi.


Cirebon, suaraindependentnews.id – Sema’an Al-Qur’ an merupakan suatu tradisi yang digelar oleh PC JQHNU Kabupaten Cirebon, namun sema’an Al-Qur’an kali ini sangat berbeda dari biasanya. Pasalnya, pelaksanaan tradisi sema’an Al-Qur’an PC JQHNU Kabupaten Cirebon digelar pada acara prosesi pernikahan.

Gelar sema’an Al Qur’an oleh PC JQHNU Kabupaten Cirebon pada acara prosesi pernikahan kali ini merupakan kegiatan perdana yang digelar di prosesi pernikahan ananda Masfufah putri/anak ke-3 H.Bandi pada Rabu, 17 April 2024 yang resepsi pernikahannya diadakan di salah salah satu hotel ternama berlokasi di Tuparev Kabupaten Cirebon.


Adapun pelaksanaan akad nikah anak ke-3 H.Bandi diwalikan oleh Habib Miqdad Baharun dan do’a nikah oleh KH.Lukman Hakim, Habib Tohir Yahya dari Pegagan yang merupakan sesepuh habaib di Kabupaten Cirebon.

Menurut Ketua PC JQHNU Kabupaten Cirebon KH.Ahmad Kholiq, M.Pd. bahwa acara sema’an Al-Qur’an di kediaman H.Bandi Tegalwangi-Cirebon sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan setiap bulannya. Tapi sema’an Al-Qur’an kali ini berbeda, yakni digelar di proses acara pernikahan anak ke-3 H.Bandi.

H.Bandi yang juga besan dari alm KH.Nasirudin Siddiq Pengasuh Pondok Pesantren An-Nashr Kaliwadas Sumber Cirebon, merasa bersyukur sekali diacara prosesi pernikahan putri kami digelar sema’an Al-Qur’an oleh PC JQHNU Kabupaten Cirebon, semoga pernikahan anak kami mendapatkan kebahagiaan dunia akherat.


Lebih lanjut KH.Ahmad Kholiq menjelaskan, tujuan digelarnya sem’an Al-Qur’an pada prosesi pernikahan ini, selain merupakan ajang silaturahmi antar Habaib dan Kyai Pengasuh Pondok Pesantren, juga berharap sema’an Al-Qur’an bisa membudaya dan menjadi kebutuhan pokok bagi kalangan santri dan masyarakat luas pada umumnya. Kamis (18/04/2024).

Sema’an Al-Qur’an yang digelar pada acara pernikahan dapat dilihat sebagai simbol yang memiliki makna Pendidikan Agama, Birrul Wa Lidain, keistimewaan Al-Qur’an, dan sebagai media dakwah, tutur KH.Ahmad Kholiq. (Kabiro)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button