POLITIKTak BerkategoriTOKOH

Budi Global, Pengusaha Muda Dari Selatan Siap Bertarung Di Pilkada Kabupaten Solok 2024, Ini Profilnya!

Anak Dari Guru Itu akan Gratiskan Seragam Sekolah Dan akan Tingkatkan Kesejahteraan Para Pendidik”

H. Budi Satriadi, SKM, MM yang akrab dipanggil  Budi Global (BG), gelar buka puasa bersama awak Media

Solok, Suaraindependent.id — Perhelatan akbar Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Solok tidak lama lagi akan di gelar, satu persatu para kontestan politik mulai bermunculan. Walau belum satupun yang mampu memastikan memakai kendaraan apa dan berpasangan dengan siapa, namun yang pasti, pesta demokrasi tahun ini akan di penuhi oleh para tokoh tokoh mumpuni, baik yang lahir dari kaum elit politik maupun dari kalangan pengusaha.

Dari sekian banyaknya kandidat yang mencuat, ada satu nama yang cukup menarik. Bagi masyarakat Kabupaten Solok bagian selatan, sosoknya tidaklah asing lagi, karena saban hari ia berkutat dan berinteraksi dengan masyarakat melalui usaha pertambangan yang ditekuninya

Bagi masyarakat Kabupaten Solok bagian tengah, Utara dan Timur, tokoh muda yang energik tersebut pun sudah banyak dikenal orang. Sebelumnya, di tahun 2019 lalu, ia juga sempat digadang gadangkan akan ikut meramaikan pesta demokrasi Pemilukada Kabupaten Solok. Dari ujung selatan sampai ke ujung Utara wilayah Kabupaten Solok, spanduk dan balihonya sudah ramai terpajang, namun ditengah perjalanan jelang masa kampanye, namanya menciut dan hilang dari peredaran.

Terlahir dari rahim seorang guru, besar sebagai anak yatim, memiliki latar belakang PNS dari tenaga kesehatan, dan sukses sebagai pengusaha muda. H. Budi Satriadi, SKM, MM yang lebih dikenal dengan sebutan Budi Global (BG) mulai tertarik untuk terjun ke dunia politik. Bermodalkan sebagai pengusaha muda yang sukses di berbagai bidang, ia mencoba peruntungan melalui pemilihan kepala daerah tahun 2024, alasannya cuma satu, “ingin mengabdi kepada tanah kelahirannya

Dinamika politik yang tidak menentu, lebih cenderung carut marut, dan terkesan sedikit kejam, itu bukanlah suatu halangan untuk menyurutkan niat seorang BG. Ganasnya kehidupan itu sudah menjadi sarapan pagi baginya. Ia yang dibesarkan oleh seorang single parent, sudah ditempa dari bawah, mulai dari pahitnya lika liku kehidupan, hingga kerasnya dunia pertambangan, sudah dilakoninya.

Bermodalkan ilmu sebagai tenaga kesehatan hingga mewakafkan dirinya di UGD M Djamil Padang, tidak lah membuat BG bertahan. Hengkang dari zona nyaman sebagai PNS, dan mengadu nasib sebagai pengusaha, hingga membuat ia mampu membangkitkan perekonomian masyarakat Kabupaten Solok di bagian selatan

Kabupaten Solok harus dibangun bersama, tidak bisa seorang diri atau sekelompok orang saja. Semua elemen dan semua pihak harus dirangkul, agar memiliki tanggung jawab, baik ke diri sendiri, keluarga maupun ke tanah kelahirannya. Muaranya adalah untuk kesejahteraan semua orang, tanpa pengecualian. Pemerintah harus hadir di setiap permasalahan yang dihadapi masyarakatnya. Sebaliknya, masyarakat harus mampu berperan untuk membangun daerah menurut kapasitasnya masing-masing,” begitu ungkapnya beberapa waktu lalu.

Berasal dari daerah yang cukup jauh dari kata glamor dan hiruk pikuk perkotaan, Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Haji Budi Global orang sebutkan, menegaskan dirinya siap tampil di perhelatan akbar Pemilihan Kepala Daerah 2024 mendatang. Dirinya juga menyebutkan bakal merangkul semua pihak, baik di saat perhelatan Pilkada berlangsung, maupun jika nanti amanah itu tertumpang dipundaknya, “ia akan fokus mengabdi untuk menjadikan Kabupaten Solok lebih maju dari sebelumnya”

Target utamanya adalah menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Kabupaten Solok berada di peringkat 10 besar di Sumatera Barat”

Haji Budi Global, pengusaha muda dari selatan

Dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang, keberadaan IPM Kabupaten Solok berada di peringkat 3 terendah, artinya berada pada posisi ke 17 dari 19 Kabupaten/ Kota di Sumbar,”

Bermodalkan dengan fasilitas yang ada, kita akan ciptakan inovasi yang mumpuni dengan menggaet potensi yang ada di masing-masing daerah

Dengan konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni setiap kawasan dibangun berdasarkan potensi yang dimiliki, kita akan lihat, tiru dan modifikasi” begitu ungkapnya waktu itu.

Selain potensi SDA Kabupaten Solok yang melimpah, kita juga memiliki SDM yang cukup, sebutnya. Banyaknya ASN Kabupaten Solok yang berkiprah di pemerintah daerah di luar Kabupaten Solok, bukan hanya sekedar menjadi staf biasa, tetapi memiliki jabatan yang mentereng di pemerintahan. Kita juga punya para guru guru yang memiliki potensi yang cukup teruji, kita punya banyak pengusaha diberbagai bidang, bahkan kita punya masyarakat yang mayoritas petani yang mampu menjadikan Kabupaten Solok sebagai penghasil beras dan penghasil sayur terbesar di Sumatra Barat

Semua pencapaian itu tidak lah lepas dari tingkat dan mutu pendidikan. Pendidikan tidak bisa kita abaikan, pendidikan yang baik akan melahirkan generasi cerdas”

Guna menopang dunia pendidikan kearah yang lebih baik, dan para orang tua wali murid tidak terbebani lagi, kita akan programkan pakaian sekolah gratis di setiap tahun ajaran baru bagi anak-anak TK, SD dan SMP/ SMA sederajat. Tidak itu saja, kita juga akan ciptakan, para pendidik itu menikmati kesejahteraannya. Kita tak bisa pungkiri, Guru adalah garda terdepan pejuang pendidikan, tanpa guru, kita bukan siapa siapa, sebutnya waktu itu.

Profil H. Budi Satriadi, SKM, MM

Putra kelahiran Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 17 Mei 1976. Di saat dirinya berumur 1 tahun, ayahnya meninggal dunia, yang sekaligus menjadikan ibunya yang seorang guru menjadi single parent (orang tua tunggal)

Menempuh pendidikan awal di SDN 1 Alahan Panjang (tamat tahun 1989) dan SMPN 1 Alahan Panjang (tamat tahun 1992), Budi Satriadi kemudian melanjutkan ke ⁠SMA Adabiah Padang (tamat tahun 1995). Budi kemudian memilih masuk ke ⁠Akademi Keperawatan (Akper) Depkes RI Padang dan tamat tahun 1998. Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) didapatkannya pada 2007 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang. Sementara, gelar Magister Manajemen (MM) diraihnya usai menyelesaikan S-1 di Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang tahun 2011

Setelah tamat dari Akper Depkes Padang pada tahun 1998, Budi Satriadi langsung lulus dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penempatannya adalah sebagai perawat di Ruang Operasi RSUP M Djamil Padang. Budi kemudian menjadi Ahli Mesin Jantung di Ruang Operasi RSUP M Djamil Padang pada tahun 2001

Di sela menjalani rutinitas sebagai paramedis di rumah sakit terbesar di Sumbar sejak 1998, Budi Satriadi mendirikan perusahaan CV Salsabilla Jaya Utama pada tahun 2000, yang bergerak di bidang Peralatan Kesehatan dan Laboratorium. ⁠Dengan perusahaan ini, Budi Satriadi mengimpor peralatan medis. Berikutnya, pada tahun 2004, Budi menjadi Direktur Utama di PT Global Mineral Sejahtera yang bergerak di bidang tambang bijih besi. Di saat inilah, panggilan “Budi Global” melekat padanya

Pada tahun 2005, saat mulai merasakan tantangan baru di tambang biji besi, Budi Satriadi mengambil pilihan tersulit dalam hidupnya, yakni memilih mundur sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Tujuannya agar fokus ke dunia pertambangan. Di tahun yang sama, Budi menjadi ⁠Direktur Utama PT Global Forwarding Company (Perusahaan Agen Kapal) dan Direktur Utama PT Global Stevedoring Company (Perusahaan bongkar muat kapal).

Kemudian, ⁠berlanjut menjadi Direktur PT Budi Satriadi Industries (Smelter Besi) tahun 2008-sekarang), ⁠PT Kuansing Mineral Sejahtera (tambang dan pengolahan/Stone Crusher Batuan) tahun 2010-sekarang, dan ⁠PT Kuansing Makmur Sejahtera (General Kontraktor) 2014-sekarang.

Pada tahun 2012, Budi Global mulai masuk ke sejumlah organisasi. Yakni menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Kabupaten Solok tahun 2012-2015. Kemudian, Pengurus BPD Hipmi Sumatera Barat 2015-2020. Lalu, Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tahun 2017-sekarang. Kemudian, ⁠Pengurus Masyarakat Alam Gumanti 2023-sekarang. Lalu, Ketua Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sumatera Barat (2022-2026).

Dari pernikahannya dengan Hj. Rozalinda, S.ST, mereka dikaruniai empat orang anak. Yakni Abid Aziz Adinda, ⁠Afrand Shah Adinda, ⁠Akhtar Nafis Adinda, ⁠Gibran Khalfani Adinda. (Billy@nsi-id)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button