LingkunganTak Berkategori

Hafni Hafiz Gerah, Sampah Membusuk, Saatnya Pemkab Solok Pikirkan TPA Sendiri

Legislator Fraksi Gerindra Kab Solok Hafni Hafiz

Minggu, 30 Januari 2022

Kab Solok, Suaraindependent.id– Amburadulnya tatakelola sampah di Kabupaten Solok, membuat sejumlah kawasan penduduk dan pasar pasar tradisional disuguhkan dengan pemandangan indah, dimana tumpukan sampah mulai menggunung dan menyebarkan aroma yang tak sedap.

Hafni Hafiz, seorang legislator yang merupakan Ketua Fraksi Gerindra Kab Solok mulai gerah dan angkat bicara. Berdasarkan survey yang dilakukannya ke beberapa pasar rakyat dan pemukiman warga, kondisi sampah sudah menjadi problematis yang patut di pikirkan dengan serius oleh Dinas terkait.

Dalam hal ini, DLH Kab. Solok selaku dinas terkait harus segera mengambil tindakan preventif dan secepatnya memikirkan untuk membangun sebuah TPA (tempat Pembuangan Akhir sampah) di Kab Solok, ujarnya melalui pesan Whatsapp.

Dikatakan Hafiz, kondisi sampah yang semakin tidak terurus, terutama di daerah Solok bagian selatan, membuat daerah yang merupakan Ikon Kab Solok sebagai daerah wisata dan penghasil sayuran terbesar, tercoreng akibat sampah yang berserakan dimana mana.

“Pemda harus solutif, dinas lingkungan hidup semestinya sudah harus memikirkan tempat pembuangan akhir sampah yang permanen, masak kita menumpang terus ke kota Solok,” gusarnya.

Sambungnya, dulu di wilayah selatan sudah ada rencana untuk menggunakan lahan Pemda di Rimbo Data untuk pembangunan TPA Kab Solok, namun karena ada sengketa sekelompok masyarakat, akhirnya itu di batalkan. saya berharap Pemkab Solok meninjau ulang kembali persoalan tersebut,

Saat ini, produksi sampah pasar dan sampah rumah tangga di lembah Gumanti itu jumlahnya berton ton tiap minggunya, ini perlu dipikirkan oleh pemerintah bagaimana solusinya.

Seperti Pasar Alahan Panjang misalnya, itu merupakan pasar syarikat dengan jumlah pengunjung dan omset terbesar di seluruh pasar kab. Solok. Perputaran ekonomi yang begitu besar seperti itu mestinya harus di iringi dengan pelayanan publik yang maksimal, salah satunya pengelolaan sampah.

Hafiz juga mengungkapkan, hari ini pengangkutan sampah high cost (berbiaya mahal) karena harus diangkut dari Alahan Panjang ke Laing Solok. Jika saja ada TPA di selatan, maka ini akan berbiaya rendah dan bisa juga menampung sampah sampah dari Pantai Cermin, Hilirin Gumanti dan Danau kembar, terangnya.

Pemerintah daerah harus solutif, daerah ini bukan hanya produktif dari sisi ekonomi tetapi juga menjadi kawasan wisata, tentu keindahan dan kebersihan lingkungan harus menjadi prioritas, diluar itu kesadaran masyarakat juga di tuntut agar tidak membuang sampah sembarangan, ulas Hafiz.

Dalam waktu dekat ini, saya dari komisi III DPRD Kab Solok, akan melakukan audiensi dengan kadis DLH terkait persoalan sampah ini. Semoga kemelut sampah yang tak kunjung selesai dari tahun ke tahun bisa kita temukan solusinya, kita berharap, Kab Solok punya TPA sendiri sehingga persoalan sampah tidak lagi menjadi momok bagi masyarakat kita, tutup Hafiz. (Billy@nsi-id)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button