HUKUM & HAM

H. Sanuri Mempolisikan Kyai Ahmadi Karena Mencemarkan Nama Baik , Ini Ceritanya.

Rembang |suaraindependentnews.id
Kamis tanggal 21 Mei 2021 Ahmadi selaku Ketua Imam Masjid desa Dadapmulya menyebarkan undangan ke semua Takmir yang isinya untuk mengadakan musyawarah, tapi setelah tiba waktunya yang ditentukan yang hadir ternyata sebagian besar anak anak kecil.
Dalam porum rapat isinya tidak musyawarah namun mencopot H.Sanuri sebagai Kotib masjid Dadapmulyo.
Mendengar pencopotan Kotib atas dirinya H.Sanuri melongo bagaikan di sambar petir di musim hujan

Setelah mendengar sorak Sorai peserta rapat tentang pencopotan dirinya sebagai Kotib, H. Sanuri bertanya duduk permasalahannya kepada Kyai Ahmadi, “Saya di copot sebagai Kotip tidak masalah, saya legowo, tapi apa salahku?” Isi pertanyaannya.
Taman selaku peserta rapat angkat bicara, “Kamu pada tahun 2010 tak suruh mengantar anak saya, di tengah perjalanan kamu lecehkan”,tuduhannya.
“Kamu juga melecehkan sek sual terhadap wanita berinisial S”, tuduhan Sarmadi.
“Kamu meminta uang dua juta per KK terhadap peserta RTLH ” tuduhan Mulyadi.
“Kamu sebagai Kotib dan BPD harus dicopot ,karena kamu telah membuat resah masyarakat” lontaran ucapan Mudiyono.
Sangkalan H.Sanuri sudah tidak dihiraukan kare sudah setingan semuanya.

Dengan kejadian tersebut, hari Selasa tgl 25 Mei 2021 semua PAC partai P3 bersama awak Media suaraindependentnews mengadakan Klarifikasi terhadap tuduhan yg di gunakan memojokkan H.Sanuri , ternyata hasil klarifikasi semua tuduhan itu kosong belaka, berita Hoax karena tidak ada bukti maupun saksi.

 

PAC bersama awak media juga mendatangi dan merekam pengakuan wanita yg ber inisial S
” Apa benar Mbk kalau H.Sanuri melecehkan jenengan?” , Tanya PAC Sarang di barengi awak Media.
“Mbh Sanuri ngopi biasanya kurang lebihnya jam 16 Wib.saat jam- jam istirahat,dia tidak pernah melakukan hal hal yang tak senonoh, apa lagi melecehkan, saya siap jadi saksi” jawab secara spontan.

Dengan tuduhan yang tanpa saksi dan bukti itu termasuk pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter seseorang , maka H .Sanuri merasa di cemarkan , mereka dipolisikan.

Pewarta:(diri).

Editing:(Ita).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button