Tak Berkategori

“Inssap” Adakan Silaturahmi dan Perlombaan Dalam Menyambut Hari Santri Nasional 22 Oktober 2019

Tasikmalaya, newssuaraindependent.id
Acara Hari Santri Nasional tingkat kec.Karangnunggal diikuti Enam Kecamatan lainnya di Tasela, kali ini resmi di dibuka Camat Karangnunggal, Asep M Dahliana, S.TP., M.M.
Bahkan selain Camat hadir pula Danramil Mayor Inf Kurniadi, dan Kapolsek AKP H Asep Ishak, S.IP. yang bertempat di Gedung Dakwah Islamiah (GDI) Kec. Karangnunggal, pada Kamis (17/10/2019).

INSSAP adalah organisasi yang bertujuan mengikat dan meningkatkan silaturahmi santri antar Pesantren, yang menjadi intinya.

Adapun Perlombaan seperti bidang, Pendidikan, Olahraga, dan Seni itu hanyalah bumbu kemeriahan saja untuk menjelang  Hari Santri Nasional pada tanggal, 22 Oktober 2019.

Kali ke dua kegiatan yang sama dilakukan oleh Organisasi Ikatan Silaturahmi Santri Antar Pesantren (INSSAP) pada tahun ini.

Adapaun santri datang dari berbagai pesantren dan atributnya  yang berbeda itu tidak menjadikan sebuah persaingan yang tidak sehat, seperti halnya yang tertulis pada thema “Perbedaan Bukan Sekat Untuk Persatuan”. Di katakan Apip Siswandi (Sekjen INSSAP).

Hal serupa dikatakan Nurhidayat Ketua Umumnya, bahwa organisasi yang terbentuk mulai Tahun 2013 ini, murni untuk meningkatkan tali silaturahmi dan Ukhuwah Islamiah antara santri tiap Pesantren hususnya Pesantren yang ada di TASELA.
Dan tidak ada muatan apapun apalagi ada muatan Politik, katanya.

Ucapan terima kasih disampaikan  Nurhidayat ketika ditanya pihak Newssuaraindenpendent terkait perhatian pihak Pemerintah,”Alhamdulillah kegiatan ini sudah ada perhatian penuh dan suport baik, bahkan sumbangsih anggaran pun sudah ada dari pihak Pemerintah, katanya.

Kemudian Apresiasi Asep M Dahliana sembari mewakili muspika yang lain, dalam sambutannya bahwa kegiatan yang sangat positif ini ke depan selain tetap konsisten, berharap pula bisa mencetak santri yang berpikiran lebih maju tidak ketinggalan dengan teknologi, santri yang berkualitas, santri yang mandiri secara Ekonomi dan teknologi, santri harus jadi pemain tidak hanya sebagai penonton di negerinya sendiri, ujarnya.

Bahkan, “Santri harus bersinergi dengan program pemerintah Kabupaten, Seperti Program One produk One Pesantren (OPOP), sehingga santri akan lebih kuat dan mandiri di berbagai hal yang positif.”

Kebanggaan pun diungkapkan Asep di akhir sambutannya,”bahwa Santri dari Tasela sudah masuk di  dalam ipen liga Santri Nasional. Mudah mudah itu menjadi sebuah embrio penyemangat untuk tahun berikutnya,”
pungkas Asep. (Yat’s Kabiro TASELA).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button