OLAHRAGA

Istri Gubernur Jateng Sengaja Datang Ke Sentani Beri Semangat Atletnya

SENTANI, Suaraindependentnews.id – Cabang Olahraga Panahan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, hari ini menyelesaikan final di divisi Recurve dan Compound, dua nomor bergengsi yang diperlombakan di Olimpiade dan Asian Games. 30 keping medali berhasil digondol 17 provinsi. Medali emas berhasil disegel 7 provinsi. Cabor Panahan masih menyisahkan satu nomor perlombaan, yaitu nomor Nasional yang mulai dipertandingkan 7 – 9 Oktober 2021.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali tadi siang meninjau jalannya pertandingan di venue Panahan yang terletak di Kampung Harapan, Sentani.
Pada kesempatan itu, Menpora sempat menyaksikan laga final divisi Compound.

Hari terakhir perebutan medali divisi compound terjadi kejutan, tim Jawa Barat yang diprediksi akan menyabet 2 medali di Compound Men Team dan Compound Mixed Team, harus mengakui keunggulan lawannya.

Jawa Barat yang diperkuat Deki Adika Hastian, Amir Mahmud, Megi Anugrah Putra harus mengakui keunggulan trio pemanah DI Yogjakarta, Prima Wisnu Wardhana, Baihaqi Mustafa Surya Atmaja, Frederico Rifqi dengan skor 226-227. Pada laga sebelumnya DKI Jakarta berhasil menggondol medali perak setelah mengalahkan Banten dengan skor 226-222.

Pada Compound Women Team, Jawa Timur yang dimotorin Yurike Nina Bonita, Della Adisty Handayan, Tiara Sakti Ramadhani, masih terlalu tangguh bagi Jawa Barat yang diperkuat Sri Ranti, Ratih Zulizati Fadhly, R.Gina Rahayu Sugiharti. Skor 227-224 untuk kemenangan Jawa Timur, medali perunggu diperoleh tim Kalimantan Timur setelah mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 222-219.

Harapan pemanah dari negeri Serambi Mekkah untuk menggondol emas di nomor Compound Mixed Team, kandas di pemanah Jawa Tengah. Duet Munawarah-Mohamad Mondir (Aceh) harus mengakui duet pemanah Jawa Tengah Qanita Syauqina Listiyanto-Asadel Athariandi Kusuma dengan skor 150-152. Medali perunggu diperoleh Jawa Barat setelah menundukkan DI Yogjakarta dengan skor 155-152.

Drama kemenangan Qanita Syauqina Listiyanto-Asadel Athariandi Kusuma (Jawa Tengah) mendapat perhatian dari istri orang nomor satu di Jawa Tengah Hj. Siti Atikoh Suprianti yang merupakan istri dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Saya datang untuk memberikan support bagi atlet Jawa Tengah yang lagi berjuang mengharumkan Jawa Tengah di PON XX.
Hasil yang luar biasa sekali, apalagi atlet kami masih duduk dibangku SMA, jika dibina dengan baik tidak menutup kemungkinan bisa tampil di Olimpiade. Saya bangga, masyarakat Jawa Tengah juga bangga dengan perjuangan mereka”, tegas Hj. Atikoh usai mengalungkan medali bagi pemenang.

Pak Gubernur berpesan tetap semangat dan jaga nama baik Jawa Tengah, berjuang dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas. Keramahan masyarakat Papua, dan kesungguhan mereka mempersiapkan PON XX mendapat pujian dan apresiasi dari istri Gubernur Jawa Tengah.

Pelaksanaan PON Papua dimata istri Ganjar Pranowo sangat baik dan fenomenal.
Menurutnya pelaksanaan PON Papua bisa dikatakan sebagai kampanye kepada masyarakat dunia, bahwa Papua aman, masyarakatnya ramah, tidak seperti yang diberitakan selama ini.

Sehari sebelumnya venue Panahan PON XX mendapat kunjungan dari rombongan DPD RI yang dipimpin Ketua DPD RI La Nyala Mattaliti. La Nyala senator asal Jawa Timur selain datang bersama rombongan DPD RI, hadir juga Ketua KONI Jawa Timur dan rombongan. Mereka kagum dengan penampilan venue dan pelaksanaan cabang olahraga yang mengedepankan ketenangan dan akurasi.

‘”Kami sangat bangga, yang kami sedang pikirkan pasca PON, venue dan berbagai fasilitas yang ada harus bisa dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. Harapan saya cabor yang bertanding di internasional seperti Asian Games, Olimpiade bisa melakukan Pelatnas disini sehingga fasilitas ini bisa dimanfaatkan”, tegas mantan Ketua PSSI.

La Nyala mendukung jika cabor Panahan berencana melaksanakan Kejuaraan Nasional di Papua, bahkan dia menghimbau bila perlu semua cabor yang sudah bertanding di tingkat internasional bisa bertanding atau melakukan pelatnas disini, yang penting tempatnya digratiskan, nanti tuan rumah bisa ambil dari makanan, hotel biar menjadi hidup dan bermanfaat bagi pengembangan olahraga nasional.

Pada Cabor Panahan, tim Panahan Jawa Timur hingga saat ini memimpin perolehan medali disusul Jawa Barat dan DKI Jakarta. Diananda Choirunisa (Jatim) yang tampil di 3 nomor Recurve menjadi lumbung emas bagi Jawa Timur. Diananda yang belum lama ini melepaskan masa lajangnya berhasil menyumbangkan 3 medali emas di Recurve Women, Recurve Women Team dan Mixed Team. Rezza Octavia dari Papua yang diharapkan menjadi lumbung emas bagi tuan rumah, hanya mampu menyumbangkan 2 perak.

Untuk sementara tuan rumah Papua menempatkan diri di 8 besar perolehan medali cabor panahan, capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa. Selama berlangsungnya PON maupun berbagai turnamen, Papua tidak pernah diperhitungkan. Tapi di PON XX kehadiran tim panahan Papua tidak bisa dipandang sebelah mata.

Olahraga panahan memang beda dengan cabang olahraga lain, faktor tuan rumah tidak menjadi tolak ukur bisa menguntungkan tuan rumah, dukungan supporter tidak banyak membantu atlet untuk menang atas lawannya. Panahan membutuhkan akurasi, ketrampilan dan kecepatan dalam mengambil keputusan saat bertanding. Dalam panahan tidak ada proses instant dalam mencapai prestasi.

Juliana J.Waromi Ketua Pengprov Papua dan jajarannya telah menunjukkan hasil dari pembinaan yang dilakukan sejak penjaringan atlet hingga pelatda di Karang Anyar. Kegagalan Papua dalam mendulang emas di nomor Recurve di luar prediksi, ada faktor X yang sangat dominan yang perlu ditelusuri dengan cermat dan bisa menjadi pelajaran bagi insan panahan Indonesia.

Keberhasilan tim Panahan Papua juga mendapat apresiasi dari Ketua Pengprov Perpani DKI Jakarta Yudi Wahyu Utomo.
Menurutnya kehadiran tim Papua bisa menjadi ancaman bagi tim-tim yang selama ini mendominasi Panahan, khususnya tim dari pulau Jawa. Pencapaian 2 medali perak di PON XX, menggambarkan bahwa tim ini punya prospek dan pembinaan di Pengprov Papua berjalan dengan baik.

Yudi mengapresiasi kerja Perpani Papua dalam mempersiapkan PON XX. Secara keseluruhan penyelenggaraan di Papua sudah sangat bagus, bahkan sudah bertaraf internasional, dari penataan venue pertandingan tidak kalah dengan Senayan, demikian juga dari sisi keamanan sangat aman, hanya disayangkan ada sedikit gangguan listrik tapi itu hanya sebentar, lanjut Yudi.

Berikut perolehan medali PON XX Papua cabang panahan (Emas-Perak-Perunggu) :
1. Jatim – 4 – 0 – 0
2. Jabar – 1 – 4 – 2
3. DKI – 1 – 0 – 2
4. Jambi – 1 – 0 – 0
5. Riau – 1 – 0 – 0
6. DIY – 1 – 1 – 1
7. Jateng – 1 – 1 – 0
8. Papua – 0 – 2 – 0
9. Aceh – 0 – 1 – 0
10. Banten – 0 – 1 – 0
11. Kalteng – 0 – 0 – 2
12. Kaltim – 0 – 0 – 2
13. Bali – 0 – 0 – 1
([email protected]).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button