HUKUM & HAM

Maraknya Tambang PETI Di Lokasi KM 26 Lubuk, Masyarakat Berharap Pihak APH/POLDA- GAKKUM Kalbar  Segera Tangkap Para Pelaku Mafia PETI di Ketapang

Ketapang, Kalbar  || suaraindependentnews.id, Begitu hangatnya isu pertambangan emas tanpa ijin beberapa hari terakhir yang menjadi perbincangan warga net di berbagai media sosial seperti facebook dan masyarakat ketapang, sampai memicu berbagai macam tanggapan dan menimbulkan pro kontra di lapisan masyarakat setempat yang terdapat aktivitas tambamg ilegal (PETI) salah satunya terletak di Kec. Matan Hilir Selatan Kab. Ketapang Prov Kalimantan Barat.

Sebagai jurnalis  yang peduli akan hal ini, kita melakukan investigasi ke lokasi tambang emas  ilegal, upaya kita dari Media suaraindependentnews.id bersama rekan media lainnya, Sebagai lanjutan Upaya sosial kontrol lapangan ke lokasi PETI Lubuk Toman KM 26 Matan Hilir Selatan, 04-02-2023.

Setalah kami sampai  lokasi tersebut memang benar adanya bahwa di  KM 26 Lubuk Toman dalam hutan kawasan atau hutan desa lokasinya tepat berada di wilayah Desa Sugai Besar, sampai pada hari ini masih marak dengan aktivitas PETI di lokasi tersebut. Di lokasi PETI KM 26 Salah satu sumber warga setempat inisial AG menjelaskan kepada awak media 04-02-2023, bahwa diantara pemilik alat berat Exacavator di lokasi KM 26 Lubuk Toman seperti, 1) punya Pak Mol Merk Caterpillar . (2) Munanti dan haji Husen anggota (DPRD Singkawang) Mereknya colco (3) ujang salim 1 alat berat juga mereknya SANY (4) Roni Juga punya satu alat yg merek sumitomo berkerja di lokasi lubuk toman, selama ini  negara kita  negara hukum tolong kemana para  APH kita, sampai saat ini tidak ada  tindakan untuk menangkap semua oknum, termasuk  Anggota DPRD yang aktif beraktivitas PETI di wilayah kami dan merusak hutan desa dan hutan produksi, Papar AG.

Masih ditempat yang sama warga desa Pelang, Indra memberikan tanggapanya memgenai PETI di lokasi lubuk Lubuk Toman, Indra mengungkapkan, semakin merajalela saja aktivitas PETI di Ketapang sampai sekarang mungkin dugaan kami ada dukungan dari salah satu oknum APH Ketapang yang katanya pelindung mereka kerja, buktinya kenapa mereka kerja aman bukannya para APH tidak tau aktivitas PETI di Ketapang ini jika ingin di tertibkan, Tegas Indra.”Lebih lanjut Indra mengatakan, apakah emang sengaja di biarkan oleh Dinas terkait oknum perusak lingkungan kami yang di penuhi air lumpur yang tercemar akibat aktivitas PETI, jelasnya.

Kami selaku masyarakat daerah setempat sangat setuju dan mendukung kawan – kawan media usut kasut PETI wilayah kami ini, lagi pula inkam untuk daerah kita tidak ada sama sekali, yang sukses dan kaya raya rata rata orang luar semua, hutan tanah hancur dan cuma menyumbang banjir saja, sampai diduga ada oknum anggota DPRD aktif kota Singkawang yang menambang di lokasi Lubuk Toman, Pungkasnya.

Permasalahan gejolak sosial yang diakibatkan PETI di lokasi Lubuk Toman memang sudah seharusnya mendapatkan tindakan hukum yang tegas dari GAKKUM dan Polda Kalbar dalam memberantas mafia PETI di Ketapang.

Sampai berita ini di terbitkan  tidak satupun diantara para pelaku PETI dapat dihubungi dan mengaikan profesi kami sebagai sosial kontrol, dan tidak ada satupun yang memberikan tanggapan atas pemberitaan kami jelas salah satu wartawan online yang ikut ke lokasi.

Real@team

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button