Tak Berkategori
Trending

Masih Soal Dugaan Korupsi Sekretaris Kwarda Pramuka Sulteng, Anggota DPRD Nyatakan Mute Tawil Harus Diprose Secara Hukum

Palu, suaraindependentnews.id_ Kasus dugaan Korupsi Uang Donasi (Sumbangan) korban Gempa, Likuifaksi dan Tsunami Palu 2018 ditangan Sekretaris Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Tengah (SUlteng), Dr.Muzakir Tawil alias Mute, disayangkan banyak pihak, antara lain anggota Komisi II Ekonomi dan Keuangan DPRD Sulteng, Drs.H.Zainal Daud.
Ditemui di DPRD sulteng, kamis (6/7/2020), Zainal menyatakan pihaknya sangat menyayangkan jika bantuan yang seharusnya disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan, malah dimamfaatkan orang yang tidak berhak, apa lagi perbuatan jahat itu dilakukan anggota Pramuka.
“Jika itu benar terjadi, saya sangat menyayangkan, karena sikap seperti ini tidak sesuai jiwa kepemimpinan yang diajarkan dalam kepramukaan, “ujar Zainal, sambil menambah di Pramukan itu kan sudah ditanamkan kejujuran.


“Tapi kalau kemudian ada anggota Pramuka merampok hak rakyat, maka saya selaku mantan kader Pramuka sangat sedih mendengar kejadian ini. Kasihan masyarakat, keadaan sudah seperti ini, tapi justru dimamfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab, saya sangat menyayangkan” tegas mantan ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Gerakan Pramuka Kabupaten Tolitoli itu.
Ditanya penyebab Mute tersangkut dugaan korupsi di Kwarda itu, Zaina Daud mengatakan organisasi sekecil apapun, semua punya mekanisme dalam pengelolaan administrasi dan keuangan nya.
Artinya, jelas Zainal, jika seorang pengurus organisasi itu bekerja betul-betul sesuai job nya, tak masalah. Yang jadi masalah jika dia bekerja tidak sesuai dengan kewenangannya.
“Jika ada oknum tertentu dalam organisasi, apakah dia ketua, sekretaris, atau bendahara, kalau dia sudah bermain dengan manajemen bakso, maka bahayalah organisasi itu,” sindir mantan ketua PKB Sulteng itu, sambil ditambah yang bertanggung jawab atas uang organisasi adalah bendahara, tapi kalau bendahara tidak pegang uang, fatal itu.
Yang disindir tak lain adalah Sekretaris Mute yang acap kali terdengar nakali isi kas Kwarda tanpa sepengetahuan bendahara, dan akibatnya kini, ratusan juta donasi korban Gempa di kas itu raib entah kemana.
Tidak hanya itu, Mute juga dikabarkan rajin masuk keluar departemen dan dinas, sambil bawa proposal Kwarda. Kalau proposal yang dibawanya sendiri tadi berhasil, maka dikerjakannya pula secara sendiri.
Dan inilah yang dimaksud anggota DPRD Zainal tadi, bermain dengan manajemen bakso, pegang uang kas sendiri, buat proposal sendiri, antar proposal sendiri, kerja proyek sendiri, dimakan pula secara sendiri dengan mengatasnamakan organisasi, yakni Kwarda Sulteng.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mute diperiksa Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK) Pramuka Sulteng terkait penyalagunaan donasi korban Gempa 2018 senilai tak kurang Rp 700 san juta , serta soal proyek kemenpora dan dispora. (@rilisteam_sin.id)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button