KETENAGAKERJAANPeristiwaTak Berkategori

Miris, Pegawai THL Dinsos Kab Solok Terancam Dipecat Usai Menghadiri Undangan Bimtek Kementrian

Kiri ; Ir. Syoufitri, Kadis Sosial Kab Solok. Kanan ; Welnetri, THL Dinsos Kab Solok yang dipecat

Jumat, 26 Mei 2023

Kab Solok, Suaraindependent.id — Miris, usai menghadiri undangan Bimtek dari Kementerian Sosial di Jakarta, seorang Tenaga Harian Lepas (THL) dilingkungan Dinas Sosial Kabupaten Solok terancam dipecat dari pekerjaannya. Pasalnya, Kadis Sosial Kab Solok, Ir. Syoufitri tidak memberikan izin kepada THL tersebut untuk berangkat bimtek.

Informasi dipecatnya THL tersebut santer beredar di medsos. Berbagai tanggapan beragam dari netizen bermunculan. Hingga politisi, PKS Nosa Ekananda dan politisi PAN yang juga Wakil Ketua DPRD Kab Solok Ivoni Munir ikut memonitor persoalan tersebut

Disebutkan, THL yang bernama Welnetri tersebut merupakan seorang janda anak 1 yang dikabarkan merupakan tulang punggung dari keluarga besarnya. Welnetri merupakan kepala keluarga bagi anaknya yang baru kelas 1 SD. Juga tulang punggung bagi kedua orang tuanya yang tidak memiliki pekerjaan tetap

Welnetri, saat dihubungi Media ini membenarkan hal tersebut. Dia menjelaskan kronologis kejadian hingga dipecat langsung oleh Kadis Sosial Ir Syoufitri didepan seluruh staf Dinas Sosial Kabupaten Solok pada rapat staf yang digelar Jum’at kemaren.

Disebutkan Welnetri, ia menjadi tenaga Honorer di Dinsos Kab Solok sejak dari Tahun 2014 hingga sekarang. Selain itu, ia juga terdaftar sebagai Sukarelawan dari Kementerian Sosial dari tahun 2017 lalu

Welnetri yang berasal dari Napa Jorong Koto Kaciek Nagari Muaro Paneh Kecamatan Bukit Sundi ini membeberkan, bahwa pada tanggal 9 Mei 2023 lalu ia mendapat undangan dari Kementerian Sosial untuk mengikuti Bimtek yang di mulai dari tanggal 14 sampai 18 Mei 2023. Surat tersebut kemudian di ser ke group WhatsApp Dinsos Kab Solok. Selanjutnya Kabid juga perintahkan untuk me print surat tersebut untuk diserahkan ke Sekretaris Dinsos Kab Solok

Selanjutnya, Sekretaris Dinsos berjanji akan menyampaikan perihal surat tersebut ke Kadis Sosial Kab Solok. Selain itu, surat itu juga sudah diserahkan ke staf Dinsos untuk dibuatkan disposisi Dinasnya

Selang beberapa hari kemudian, diketahui surat tersebut belum diserahkan juga oleh Sekretaris ke Kadis. Atas usulan Sekretaris juga, Welnetri disuruh menemui Kadis ke rumahnya karena kadis baru pulang dinas luar. Dengan alasan sedang sakit, Kadis tersebut tidak mau ditemui kala itu

Saya merasa dilema, ungkap Welnetri. Disatu sisi saya belum mendapat respon positif dari Kadis. Di sisi lainnya, saya mendapatkan undangan dari Kementerian yang disertai dengan tiket pesawat pulang pergi. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya saya berangkat juga walau tanpa mengantongi izin dari Kadis. Setidaknya saya sudah melaporkan ke Sekretaris dan sudah berusaha menemui kadis untuk meminta izin, terang Welnetri.

Satu hari keberangkatan saya mengikuti bimtek,tau tau saya sudah dikeluarkan dari group WhatsApp Dinsos Kab Solok oleh Kadis. Dan pada Jum’at tanggal 19 Mei 2023, saya kembali masuk kantor usai kepulangan saya dari bimtek, dan Kadis beserta sekretaris tidak ada di kantor. Namun pada Seninnya tanggal 22 Mei 2023, posisi saya sudah digantikan oleh tenaga honorer yang baru direkrut oleh Dinas.

Pada Rabu tanggal 24 Mei 2023, saya menemui sekretaris Dinsos Kab Solok, dan beliau menganjurkan untuk saya tetap masuk kerja seperti biasanya

Pada Jum’at tanggal 26 Mei 2023, di dalam rapat staf dan di depan semua staf Dinsos Kab Solok, saya di hardik dan di maki maki oleh Kadis dengan bahasa dan nada yang sangat merendahkan harga diri saya sebagai manusia,

Didepan semua staf, kadis secara langsung memutus kontrak kerja saya dengan secara lisan. Ia katakan, bahwa saya bekerja di Dinsos hanya sampai habis bulan ini (Mei), dan bulan depan (Juni), tidak usah masuk lagi, karna saya sudah merekrut pegawai baru, ucap Kadis Sosial. Jadi saya diberhentikan tanpa ada surat pemberhentian, ujarnya.

Disebutkan Welnetri, sebelumnya sudah banyak kejadian yang seperti ini terjadi di lingkungan Dinsos Kab Solok. Sudah banyak THL yang diberhentikan sepihak oleh Kadis tanpa tau apa kesalahannya. Semua staf baik ASN maupun THL, selama kepemimpinan kadis ini merasa sangat ketakutan dengan Kadis tersebut, ASN takut di non job kan dan THL takut diberhentikan

Pasca pemecatan dirinya oleh Kadis Sosial Kab Solok, orang tua Welnetri drop dan dirawat di RS M. Natsir Solok 

Akibat dari semua ini, saya tidak bisa lagi membantu ekonomi keluarga dan mungkin juga untuk biaya sekolah anak saya. Parahnya lagi, usai mengetahui saya sudah berhenti bekerja, orang tua saya langsung drop dan dirawat di RS M. Natsir Solok sampai hari ini, terang Welnetri.

Dilain pihak, Wakil Ketua DPRD Kab Solok, Ivoni Munir saat dihubungi Media ini membenarkan adanya laporan kepadanya terkait persoalan di Dinas Sosial Kab Solok,

Benar, ada yang melaporkan ke saya terkait Kisruh tersebut, namun karena kesibukan, sampai hari ini saya belum sempat bertemu dengan ibuk Welnetri tersebut. Saya akan coba telusuri hal ini, dengan memanggil yang bersangkutan. Semoga masalah ini selesai secepatnya,” ujar Ivoni Munir.

Dilain pihak, Kadis Sosial Ir. Syoufitri saat dihubungi Media ini melalui pesan WhatsAppnya hanya menjawab “sudah di selesaikan.”

Apakahsudah diselesaikan” dengan dipecat dari pekerjaannya atau “sudah diselesaikan” dengan diterimanya THL tersebut kembali bekerja, sampai berita ini di turunkan belum ada kejelasan. (Billy@nsi-id)

Berikut, curahan hati THL tersebut di akun Facebook pribadinya, Wel Chaniago Netry.

Assalamualaikum sahabat dumay…

Perkenalkan Nama Saya Welnetri. Saya Bekerja di Dinas Sosial Sebagai THL. Sebelumnya saya ingin menceritakan kehidupan pribadi saya .

Saya Seorang Janda punyak Anak 1 laki2, dan masih memiliki kedua orang tua yang keduanya udah sakit sakitan, ayah saya sakit jantung dan juga inveksi paru, orang tua perempuan saya saa ini menderita Diabetes keduanya tidak lagi bisa bekerja.

Saya terlahir dari keluarga petani, saat ini saya punya tanggungan tiga orang (Anak dan kedua orang tua)

Dimana saa ini saya Bekerja sebagai Relawan Sosial TKSPD dan juga sebagai THL di Dinas Sosial Kabupaten Solok. Dengan gaji sebagai relawan Rp. 1.000.000 dan sebagai THL pada Dinas Sosial Rp. 1.500.000,- 

Gaji segitu udah lebih dari cukup bagi saya.

Apa Salah saya mengemban kedua pekerjaan tersebut…?

Saya bekerja di dinas Sosial dari tahun 2014 sebagai sukarela dan dari Thun 2015 saya baru di gaji sampai sekarang, selama bekerja tidak pernah saya lalaikan.

dan Sebagai relawan sosial dari Tahun 2017 juga tidak pernah saya tinggalkan juga.

Permasalahannya:

Kemaren saya mengikuti Bimtek di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi selama 4 hari, sebelum saya pergi saya sudah minta ijin sama Kabid dan sekretaris Dinas Sosial Karena Kadis DL ke Bandung, 

namun Kadis Marah sama saya. Dan langsung memasukkan orang baru untuk menggantikan posisi saya di Dinas Tersebut.

Saya mau membatalkan untuk tidak ikut kegiatan tersebut, tapi tiket sudah terlanjur pesan Pulang Pergi oleh Kementerian, jadi saya takut juga gara2 itu nati tali asih saya diputus atau tidak lagi dibayarkan. Dan juga takut kena marah oleh Kemesos. Karena saya butuh uang juga, saya tidak munafik.

Namun saya tetap memberanikan diri untuk berangkat, gara gara saya ikut kegiatan tersebut saya diberhentikan oleh Dinas sebagai THL Tampa ada Surat pemberhentian lainya, Pas saya masuk kerja tanggal 23 Mei 2023 taunya sudah ada saja yang menggantikan saya bekerja. 

Dan Tepat pada hari ini tanggal 26 Mei 2023 Saya dimarah- Marahi dalam Rapat Staf, saya di Maki, dibilangnya saya lapor kesini lapor dewan atau yg lainya, saya juga punya harga diri. Saya bekerja kan ada kontrak yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak, saya tau bekerja itu ada aturan tapi dak musti seenaknya la. Anda baca kembali kontrak yang sudah ditanda tangani itu…

Saya juga butuh kerja dan uang, saya tulang punggung keluarga, orang tua saya bangga dengan anaknya bekerja kantoran kayak orang lain meski gaji tak seberapa. Mereka tidak mau anaknya hidup susah sama kayak mereka, Karena mereka tidak pernah menempuh jenjang pendidikan. Hanya saya satu2 anak menempuh pendidikan sarjana meski gaji tak seberapa. 

Apalagi saat ini cari pekerjaan susah.

Saya tidak butuh belas kasih….. Saya hanya butuh pekerjaan itu kembali untuk membahagiakan orang tua saya biar tidak seperti mereka,

kalau seandainya mereka tau saya takut mereka kecewa… Selama saya bekerja tidak pernah melalaikan pekerjaan baik di Dinas Atau sebagai Relawan..

Saya mohon Petunjuk dan arahan dari sahabat semuanya.

Terimakasih sahabat dumay sudah Bersedia membaca sedikit cerita singkat dari saya

Semoga tidak ada lagi adik2 atau teman2 THL yg diperlakukan seperti saya ini…

Sudah banyak teman2 THL yg diberhentikan karena Hal2 yg tidak jelas. Saya tidak mau hal demikian terjadi lagi. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih

Wassalam

#WELNETRI*🙏🙏🙏🙏

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button