Jakarta, suaraindependentnews.id_ Semangat Profesional Serta Ideologis itulah jiwa seorang Jurnalis yang mumpuni.
terus berjuang untuk memajukan bangsa dan negara.
Seorang Jurnalis analisisnya kuat yang didukung dengan data dan fakta.
Jurnalis itu punya broad insight karena banyak mendengar dan membaca.
Jurnalis itu idealis logis pikirannya, praktis dan dinamis,
and not stubborn
lebih senang pada gagasan ketimbang kagum pada kekuasaan.
dan punya karya jurnalistik yang terikat pada kaidah kode etik jurnalistik.
Goresan tintanya jauh dari keinginan untuk menggiring opini atau mempunyai tendensi pribadi, karya goresan tinta seorang jurnalis mudah di cerna dan dipahami lantaran keluar dari hati nurani yang apa adanya jujur tanpa bercampur opini.
Goresan tinta sang jurnalis sangatlah jelas, dengan topik, waktu, tempat dan para narasumber yang tetlibat dari suatu peristiwa dengan bahasa dan tata bahasa yang teratur dan sopan.
berpedoman pada ADIK SIMBA :
( Apa Dimana Kapan Siapa Mengapa Bagaimana ) ( 5W 1H )
sehingga setiap goresan tintanya mudah dipahami, jauh dari makna ganda, tidak membuat bingung dan tidak ambigu.
Jurnalis itu independen, jujur, mandiri, akurat.
Dia memiliki kebebasan dan keberanian dalam berpendapat terhadap hal yang menarik perhatiannya
Jurnalis handal tidak mudah diintimidasi, di bungkam dan tidak takut dengan siapapun dan apapun karena dia menyuarakan kebenaran.
Bekerja dengan hati yang ikhlas dengan hati nurani itulah jurnalis sejati,
demi perubahan kearah yg lebih baik.
Jurnalis dalam menjalankan tugasnya berpegang teguh kepada :
(UU Pers no.40 thn 1999 pasal 18)
Dalam Menjalankan Tugasnya Tidak Boleh Dihalang Halangi
(A journalist’s silence is thinking)
(Diamnya seorang jurnalis sedang berfikir)
