Tak Berkategori
Trending

Protokoler Lalai, Bupati Memakai Sepatu Ke Dalam Mesjid Menuai Kontraversi

Bupati Solok H Gusmal bersama dengan sebagian rombongan terlihat memakai sepatu di dalam mesjid,

Kab. Solok–Suaraindependent.id– kontraversi terjadi ditengah tengah masyarakat Kab Solok terkait viralnya di media sosial Bupati Solok H. Gusmal memakai sepatu kedalam Mesjid saat meresmikan alih fungsi musholla menjadi mesjid Al-Hidayah di Jorong Pinang Sinawa Nagari Gantung Ciri Kecamatan Kubung Kab Solok, Jumat 25/12) pekan lalu.

Perdebatan itu muncul dikarenakan jarang terjadi seorang muslim membawa alas kakinya ke dalam mesjid yang notabene rumah ibadah bagi umat muslim, fatalnya pada saat kejadian tersebut, yang memakai alas kaki berupa sepatu dilakukan oleh pejabat teras Pemkab Solok bersama jajaran nya, salah satunya juga Kakan Kemenag kab. Solok, Drs. H. Alizar, M. Ag.

Fenomenal itu terjadi apakah itu sebuah kesengajaan atau sebuah ke khilafan, hal ini patut dipertanyakan oleh masyarakat banyak, pasalnya hal tersebut sangat janggal dilakukan orang, apalagi ini seorang Kepala Daerah dan pejabat teras Kemenag, ini bukan hanya menyangkut sebuah etika, namun lebih lagi menciderai aqidah sebagai umat beragama.

Namun kejadian seperti ini tidaklah patut bagi kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan beriman serta berakhlak untuk menzolimi seseorang, terlebih Bupati kita sendiri, bapak dari masyarakat Kab Solok, tentu mereka yang kedapatan kecepret kamera berlaku seperti itu, punya alasan tersendiri kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Menampik isu yang berkembang dan sempat viral, wartawan media online suaraindependent.id menelusuri jejak digital dari perjalanan Bupati bersama rombongan tersebut, dan meminta klarifikasi dari beberapa orang yang terlibat pada situasi tersebut.

Bupati Solok H Gusmal melakukan pengguntingan pita pertanda diresmikanya alih fungsi musholla menjadi mesjid Al-Hidayah

Menajawab isu yang beredar, Kakan Kemenag kab Solok Drs. H. Alizar, M. Ag mengatakan, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kab Solok karena ini sebuah indikasi bahwa keagamaan kita masih bagus, ini dibuktikan, persoalan bersepatu ke dalam mesjid langsung mendapat respons yang tinggi dari masyarakat,

Hakikatnya, sepatu itu tidak di bawa ke dalam mesjid, namun perlu kita pahami, kejadian ini tentu jauh dari unsur kesengajaan atau niat, disini kita jelaskan, selesai acara serimonial di depan mesjid dan pengguntingan pita yang di pajang di pintu utama mesjid, rombongan memasuki mesjid, disaat itu Bupati berniat mau membuka sepatu,

Bertepatan dengan itu, terdengar suara dari panitia mangatakan “langsuang se lah pak, lapiak kan lai alum tabantang lai” ( masuk saja pak, tikar kan belum di gelar) , mendengar hal seperti itu, Bupati langsung masuk dan diikuti oleh rombongan, tanpa membuka alas kaki termasuk saya, ungkapnya.

Perlu kami jelaskan, kondisi mesjid pada saat itu, masih berdebu karena mesjid masih dalam tahap rehap/ pengerjaan, dan di beberapa sisi ada keramik yang baru terpasang, terangnya,

Bagi masyarakat Kab Solok yang masih belum puas dengan klarifikasi ini karna itu sebuah kesalahan, saya pribadi atas nama Kemenag Kab Solok mohon maaf dan kedepannya tidak akan terulang lagi, saya sangat paham, ini menandakan kita ada keragaman, semoga pintu maaf itu selalu terbuka untuk kami, ujar Alizar penuh harap.

H. Hardinalis, SE, MM atau akrab dipanggil Kobal, Anggota DPRD Prov. Sumbar selaku tuan rumah juga menyampaikan penyesalan yang mendalam, mohonlah di arifi, kita tidak bela siapa siapa, posisi saya saat itu masih berada diluar, disaat sesi foto, saya dipanggil panitia untuk ikut foto bersama,

Dalam hal ini, kalau objek kita masalah sepatu, saya mohon maaf karena tidak terkontrol dan tidak terpantau mana yang pakai sepatu mana yang tidak, dan saya kaget, masalah ini menjadi viral,

Terkait hal ini, menurut hemat saya, Bupati itu punya Protokoler, punya Ajudan dan Sespri, semua itu porsinya mereka untuk mengingatkan Bupati, ini jelas tugas mereka seharusnya, terangnya.

Setau saya, mesjid itu belum siap 100%, masih tahap pengerjaan dan perbaikan, masih berserakan, dalam hal ini saya berada dalam situasi itu, kalau ini menjadi sebuah persolan, secara pribadi mohon untuk dimaafkan, papar kobal.

Senada dengan itu, Kabag Kesra H. Edmizal, SE, mengatakan, menyikapi gonjang ganjing yang viral di medsos belakangan ini terkait fenomenal Bupati memakai sepatu kedalam Mesjid, perlu kami luruskan, disaat Bupati dan rombongan mau memasuki mesjid, Bupati berniat membuka sepatu, namun tiba tiba ada yang melarang Bupati membuka sepatu dan mempersilahkan untuk masuk saja, mungkin itu salah satu panitia.

Di dalam mesjid kami melihat mesjid belum di bersihkan, karpet belum di gelar, dan mesjid ramai dengan anak anak yang bermain, sampah masih berserakan, dan debu masih banyak karena mesjid masih dalam tahap pengerjaan, terang Edmizal.

Selain itu, Kabag Humas Pemkab Solok Syofiar Syam, juga mengatakan bahwa mesjid ini merupakan mesjid yang dibangun oleh bapak Sawal, perantau asal Kab Solok secara pribadi senilai Rp. 3,4 M, dan ini merupakan mesjid yang ke 330 yang sudah diresmikan oleh Bupati Solok,

Terkait perdebatan mengenai sepatu Bupati oleh masyarakat Kab Solok, kita jelaskan tidak ada unsur kesengajaan disini, karna itu sudah anjuran dari panitia untuk menyuruh rombongan masuk ke mesjid tanpa membuka sepatu, dengan alasan mesjid belum di pakai dan masih dalam proses penyempurnaan,

Kondisi mesjid saat kami masuki itu masih kotor, tikar dan karpet belum di bentangkan. Sebagai perbandingan, sudah 10 mesjid yang di resmikan Bupati, belum ada satupun kami yang membawa sepatu ke dalam mesjid, baru ini, dikarenakan itu sudah permintaan panitia, termasuk bapak Sawal sendiri memakai sepatu,

Dijelaskan, selama proses peningkatan status musholla menjadi mesjid, musholla itu tidak di pakai, sampailah mesjid itu di resmikan, terang Syofiar.

Sementara itu, Bupati sendiri yang dimintai keterangan untuk meluruskan persoalan ini melalui Kabag Humas, belum ada tanggapan sampai berita ini diturunkan. (Billy@nsi-id)


Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button