PERTANIAN

SANTANI Dorong Kemandirian Pontren Melalui Sistem Pertanian Terpadu

 

Kabupaten Tasikmalaya, Suaraindependentnews.id – Ketua Santri Tani Indonesia Karom, S.PdI, MM, bersama beberapa pengurus melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Pertanian provinsi Jawa Barat Dadan, untuk terus berupaya mendorong kemandirian seluruh pondok pesantren, salah satunya dengan membekali sistem pertanian terpadu.

Ketua Santri Tani Indonesia Karom, S.OdI, MM, mengungkapkan pihaknya sedang mendorong pondok pesantren untuk mendidik para santri. Dimana agar mengembangkan bidang pertanian melalui sistem pertanian terpadu, dengan memanfaatkan potensi lingkungan di sekitar pondok pesantren.

“Kami berkolaborasi dan bersinergi dengan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, dalam mendukung program upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19,” Ujar Karom, Rabu (21/07/2021).

Lanjut Karom, Dengan harapan, pondok pesantren mampu berkontribusi pada masyarakat di bidang sosial ekonomi, dengan kekuatan usaha perekonomian yang dikelola secara mandiri.

Karom mengungkapkan, pondok pesantren harus berkontribusi nyata kepada masyarakat, tidak hanya dalam bidang agama dan pendidikan, tetapi juga bidang sosial ekonomi.

Menurut Ketua Santani, Dengan demikian pondok pesantren berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan, sesuai kearifan lokal di sekitar pesantren.

Program Pertanian Terpadu Berbasis Pesantren ini, ujar dia, di pandang penting. Sebab, program tersebut akan sangat membantu kemandirian dan pengembangan pondok pesantren.

Ia menginginkan, ponpes mampu mandiri secara ekonomi, mampu mengembangkan ponpesnya masing-masing.

Karom menyampaikan potensi sekitar pondok pesantren memang harus didayagunakan secara optimal. Dalam pelaksanaannya, harus semangat, kerja keras, serta kejelian dan kecermatan untuk dapat mengembangkan setiap potensi dengan baik.

“Kita harus jeli, karena potensi sekecil apapun akan jadi berkah dan rezeki yang melimpah. Tapi kalau nggak jeli, ada potensi besar pun nggak sadar atau nggak ngerti mau diapakan,” ucapnya.

Karom menambahkan, untuk melaksanakan program pertanian terpadu berbasis pesantren, pemerintah harus memberikan stimulus pada kegiatan pengembangan pertanian, perikanan maupun peternakan yang dilakukan oleh pesantren.

Diantaranya, melalui pemberian bantuan bibit tanaman, ikan, ternak dan pengembangan di sektor hilir yang berupa pengolahan hasil pertanian, perikanan dan peternakan.

“Mulainya dengan penguatan kapasitas para santri melalui pelatihan dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan. Insya Allah akhir tahun ini dilanjut di tahun 2022, kita akan membuat model pesantren berbasis agroforestry, agri silvopastura dan agro fishing,” tandas Karom. (Team@miojabar).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button