KESEHATAN

Terkait Isu Yang Berkembang, Direktur RSUD Gunungsitoli Gelar Temu Pers.

Gunungsitoli, SUARA INDEPENDENTNEWS.ID

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli, dr.Juliunus Dawolo dan di  dampingi Kepala bidang Pelayanan RSUD Gunungsitoli, dr.Hotman Purba, dr.Yuliani  Zalukhu,SP.PK, dr. Beatrice Angela Bu’ulolo,SP.PD,. dr. Vicensius Kurniel Nazara,SP.PD., Kepala Tata Usaha RSUD  Gunungsitoli dr. Yudika Kristiani Zendrato, Kabid keuangan & perencanaan Yuntriman Harefa dan Kepala  Ruangan Transit Thomsen B, Mastina Titi Giawa  laksanakan  konferensi Pers di ruangan lobi RSUD  Gunungsitoli, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Pasar Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli  Sumatera Utara. Rabu (4/11).

Untuk diketahui, Beberapa Minggu terakhir ini RSUD Gunungsitoli diterpa beberapa isu yang berkembang  terkait adanya beberapa tudingan beragam, hingga berujung pada aksi unjuk rasa mahasiswa.

Lebih lanjut dr.Juliunus Dawolo sudah beberapa kali informasi dan klarifikasi baik vidio dan hal-hal isu yang berkembang baik makian, hujatan sehingga hari ini kami menggelar temu Pers.

Berkaitan isu tersebut kami dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli menegaskan bahwa isu yang beredar dikalangan publik belakangan ini adalah tidak benar. Pihaknya bertekad tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan oleh beberapa pihak .

“Demi Tuhan Kami di RSUD Gunungsitoli  tidak pernah mengcovidkan orang. Kami bekerja  sesuai standar operasional ucap dr.Juliunus Dawolo”.

Kepala bidang Pelayanan RSUD Gunungsitoli, dr.Hotman Purba menambahkan, bahwa proses penentuan hasil Covid-19 itu melalui analisis data yang akurat dan di uji melalui alat mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) Jenis tes ini biasa digunakan untuk pasien penyakit turberkolosis (TB) dan Tes ini untuk menambah pemeriksaan yang selama ini digunakan Polymerase chain reaction (PCR) dan Rapid Test.

Juga kami telah berupaya menyiapkan beberapa fasilitas baik ruang transit dan ruang darurat, serta beberapa peralatan mesin TCM untuk menganalisis sample.

Kami tidak sembarangan menyatakan hasil medis, apa untungnya bagi kami untuk melakukan adanya penyimpangan yang dapat menciderai profesi kami. Bahwa terkadang pasien tidak memahami beberapa penjelasan dari petugas, hingga seringkali terjadi pertentangan dan salah tafsir, reaksi setiap orang beda-beda, tetapi penjelasan dari Rumah sakit tetap sama pungkasnya.

Menanggapi isu miring yang berkembang, penanggungjawab Laborratorium RSUD Gunungsitoli  dr.Yuliani  Zalukhu,SP.PK menyampaikan rasa sedih atas tuduhan dan stantmen yang tidak pas, namun saya bersyukur kepada Tuhan masih  menggunakan  saya di Pulau Nias.

“Ia tegaskan bahwa sebagai tenaga medis yang telah di angkat sumpah profesi, pihaknya memiliki komitmen untuk menjaga integritas diri dan rasa kemanusiaan yang tinggi”.

Sementara Kepala Bidang Keuangan & Perencanaan, Yuntriman Harefa menjelaskan bahwa perlu kami sampaikan diawali kesepakatan masing-masing Pimpinan Forum kepala daerah (Forkada) Kabupaten/Kota Gunungsitoli bahwa RSUD Gunungsitoli ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Utara dimana RSUD Gunungsitoli sebagai Rumah Sakit Umum Daerah rujukan penanganan Covid-19.

Dari kesepakatan masing-masing Kabupaten/Kota Forum kepala daerah (Forkada) di Rumah sakit bertanggungjawab akan hal ini.

Namun ada beberapa hal  yang kami  sampaikan dimana dukungan Forkada Kabupaten/Kota sangat minim, ini diberikan dalam bentuk barang PHB/ Alat Pelindung Diri (APD), namun kami konfeksi kemata uang dari Kabupaten Nias memberikan barang senilai Rp.367.150.000 (tiga ratus enam puluh tujuh juta seratus lima puluh ribu rupiah) dari kota Gunungsitoli memberikan barang senilai Rp. 30.825.000 (tiga puluh juta delapan ratus ribu dua puluh lima ribu rupiah); dari Nias Selatan memberikan barang senilai Rp.13.826.400 (tiga juta delapan ratus dua puluh enam ribu empat ratus rupiah) ; dari Nias Barat memberikan barang senilai  Rp. 13.229.197 (tiga belas juta dua ratus dua puluh sembilan seratus sembilan tujuh rupiah); dari Nias Utara memberikan barang senilai Rp. 6.848.000 (enam juta delapan ratus empat puluh delapan ribu rupiah) dari Pemerintah Propivinsi Sumatera Utara memberikan barang senilai Rp.1.378.284.300 (satu milyar tiga ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus delapan empat ribu tiga ratus rupiah) dan barang Private Healthcare Blockchain (PHB) / Alat Pelindung Diri (APD) telah dikelola dengan baik dan ini dapat dipertanggugjawabkan.

Terkait anggaran Covid-19, hingga detik ini belum menerima atau belum mendapat bantuan uang dari manapun, Selain bantuan dalam bentuk barang medis yang merupakan dukungan sosial dari berbagai pihak.

Juga Kepala  Ruangan Transit Thomsen B, Mastina Titi Giawa  menyampaikan rasa kekecewaan atas isu-isu miring, pada hal kami juga manusia yang sudah menjalankan tugas dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. 

Salah satu protokol nya yakni, pasien tidak boleh sembarangan keluar masuk diruangan khusus.

Para petugas dalam memakai APD itu berjam – jam, tolonglah hargai pengorbanan kami, bahkan tidak sedikit petugas kami yang beresiko dapat tertular penyakit,   kiranya  kepercayaanlah yang diberikan kepada kami , ucap Mastina Titi Giawa.

Acara temu pers tersebut turut dihadiri Direktur RSUD Gunungsitoli, Pejabat Struktural lingkup RSUD Gunungsitoli, Bapak/Ibu Dokter RSUD Gunungsitoli, Bapak/Ibu  Ketua komite lingkup RSUD Gunungsitoli, Santuan pemeriksaan Internal RSUD Gunungsitoli, Bapak/Ibu Kepala Ruangan istalasi RSUD Gunungsitoli dan rekan-rekan Pers. (FL/Aa Wahyu)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button