Tak Berkategori

Ustadz Muhyidin: Repleksi Keteladanan Alm. KH, Afandi Mukhtar, Malaikat Tak Bersayap (yang Tawadu’ dan Zuhud).

Cirebon, suaraindependentnews_id.
Di tahun 2001-an saya sudah mendengar nama besar kang Fandi menjadi orang yang berkiprah di kanca Nasional, mungkin lebih tepatnya Menjadi Pegawai Di Kementrian Agama Pusat, dan terakhir yang saya ketahui puncak karirnya di Kemenag Pusat tersebut menjabat Sekdirjend.

Melihat kebesarannya, tidak aneh jika kang Fandi menjadi andalan baik dari kalangan keluarga, tetangga, atau masyarakat pada umumnya yang sering meminta bantuan kang Fandi terkait banyak hal, mulai dari masalah dapur rumah tangga, pekerjaan, pendidikan, atau pun yang lainnya, sehingga kehadiran kang Fandi di Babakan sangat dinanti, seolah-olah ada anggapan jika seseorang bisa bertemu tatap muka dan berkomunikasi langsung, di anggap menjadi orang yang beruntung dan berkah, apalagi mengajukan permintaan, seakan yakin di ijabah.

Kang Fandi juga terkenal dengan karakter pendiam jarang bicara, kalau bicara seperlunya saja, mungkin mengamalkan Hadits kanjeng nabi :
عن أبي هريرة -رضي الله عنه- مرفوعاً: «من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرًا أو ليصْمُت، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليُكْرِم جارَه، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضَيْفَه».

Meskipun dengan keunggulan yang banyak di miliki, seperti postur tubuhnya yang gagah tinggi ganteng, pintar, pendidikannya S3 Kanada, jabatannya Sekdirjend Kemenag Pusat, Hartanya banyak, Nasabnya kiyai, tetapi tidak menjadikan kang Fandi menjadi orang sombong, cirinya kang fandi tetap tidak banyak bicara, sederhana dan Tawadzu’.

Ada satu sikap yang membuat saya kagum, dan mudah-mudahan saya bisa menirunya.

Salah satu hobi kang Fandi yaitu senang dengan silaturahim dan menyambungkan silaturahim.

Senang silaturahim secara pribadi dengan para sesepuh dan kiyai yang ada di Babakan Ciwaringin secara sembunyi-sembunyi. Juga kang Fandi seneng mengadakan sebuah acara selamatan atau Syukuran yang di undangnya yaitu para sesepuh, kiyai dan dzurriyyah, serta masyarakat sekitar Babakan Ciwaringin, dan Alhamdulilah semuanya guyub hadir semua, sehingga tali silaturahmi sesepuh,kiyai,dan dzurriyyah menjadi bertambah harmonis merasa terbantukan dengan adanya acara kang Fandi, karna kalau tidak ada acara kang Fandi mungkin pada sibuk masing-masing. Papar ustadz Muhyidin

Ada hal menarik, pada satu waktu kang Fandi mengadakan acara syukuran/selamatan, pra acara sudah di siapkan oleh panitia yaitu kang Lukman dan kang Uki, akhirnya pada waktunya acara di mulai, di tengah-tengah acara kang Fandi datang, dan dengan entengnya kang Fandi duduk di teras undag-undagan luar berbaur dengan undangan masyarakat umum, dan langsung mengikuti acara dengan Khidmah. Bayangkang, Shohibul beit, Shohibul hajat, yang punya tempat, yang punya modal,tidak duduk di depan, nada suaranya tidak tinggi, (buktinya foto di bawah) Subhanallah, ungkapnya

Banyak sekali cerita yang menunjukan kang Fandi adalah malaikat yang tak bersayap, jangankan kepada orang yang di kenal, kepada orang yang tidak kenal pun tidak sedikit banyak yang ditolong, salah satunya ada satu cerita, tetangga saya yang di Indramayu, anaknya ingin melanjutkan pendidikannya ke Al-Azhat Mesir, tetapi ada beberapa hal entah masalah administrasi atau apa, sehingga menjadi penghambat cita-citanya menuntut ilmu di Al-Azhar, dalam keadaan bingung tiba-tiba ada yang menyarankan untuk bertemu dengan seseorang meminta solusi namanya Pa Afandi katanya, setelah mengikuti sarannya dan bisa bertemu dengan seseorang tersebut, tidak tunggu waktu lama, akhirnya Selesai sudah masalahnya, dan Alhamdulillah anak tersebut sampai selesai pendidikannya di Al-Azhar Mesir. Pungkas Muhyidin yang merupakan Santri Junior dari Kang Fandi. (Kabiro/Asr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button