OLAHRAGA
Trending

Tim Panahan Jatim Dan Yogjakarta Mendominasi Seleksi Timnas Panahan Olimpiade Tokyo

Jakarta, Suaraindependentnews.id – Hasil seleksi timnas panahan Indonesia yang dilangsungkan selama dua hari di Lapangan Panahan GBK, Senayan, kamis (29/04/21) ditutup oleh Manejer Timnas Panahan Indonesia Iksan Ingratubun.

Dari 15 atlit panahan terbaik hanya diambil 4 putra dan 4 putri terbaik yang selanjutnya akan dipersiapkan ke kejuaraan Dunia di Perancis yang sekaligus Prakualifikasi Olimpiade yang masih menyisahkan 1 tiket beregu yang berpeluang bagi negara-negara yang belum mendapatkan tiket di nomor tersebut termasuk Indonesia.

Seleksi Timnas Panahan Indonesia berlangsung dari tanggal 28 dan 29 April 2021. Sebanyak 7 atlit putra dan 8 atlit putri dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogjakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan beradu asa memperebutkan 8 jersey Timnas untuk putra dan putri.

Manager Timnas Olimpiade, Ikhsan Ingratubun, SE, SH menyebut sejumlah pemain yang terpilih memang layak untuk masuk dalam Pelatnas dan selanjutnya akan dipersiapkan untuk mengikuti Prakualifikasi Olimpiade di Paris pada Juni mendatang. Dia berharap agar pemain yang lolos dapat mempersiapkan diri dengan baik sehingga mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di Word Archery Perancis.

“Hari ini kita sudah saksikan bersama 8 atlit terbaik yang kita uji selama dua hari, dan hasilnya sangat terbuka tidak ada campur tangan pihak manapun. Bagi yang tidak terpilih jangan berkecil hati. Bukan karena kemampuan kalian kurang, tapi masih ada kesempatan lain kali. Kuncinya harus tetap berlatih dan berlatih keras lagi,” terang Iksan yang juga penggiat UMKM.

Dari pantauan di lapangan, nama-nama yang masuk dalam Timnas Panahan Olimpiade merupakan wajah-wajah yang sudah menjadi langganan Timnas Indonesia. Hasil ini memupus harapan dan Analisa para pengamat Panahan, terlebih di nomor putra.
Dua nama pendatang baru yang mampu menggeser dominasi atlit senior adalah Lisnawanto Putra Aditya (DIY) dan Rezza Octavia (Papua). Keduanya merupakan wajah baru yang akan menghuni Pelatnas Olimpiade.

Wiryawan Richard Yohanis Head Coach Tim PON Papua yang selama ini melatih Rezza Octavia tak mampu menyembunyikan perasaannya, senang dan bangga karena ini sejarah baru bagi panahan Papua, dimana baru pertama kalinya atlit Papua berhasil masuk dalam timnas di ajang multi event terbesar Olimpiade Tokyo. Keberhasilan ini tidak lepas dari totalitas dan komitmen Ketua Umum Pengrop Perpani Papua Dr. Julia Waromi, SE, M.Si dalam membangun panahan di bumi cendrawasih, tegas Coach Iwan, begitu dia disapa anak didiknya.

Demikian halnya dengan Lisnawanto Putra Aditya, remaja asal Yogjakarta ini tak menyangka mampu menyingkirkan seniornya Hendra Purnama dan Arif Dwi Pangestu. Bersyukur saja mas, semoga saya bisa beradaptasi dengan program Pelatnas, target selanjutnya kami siap menatap Perancis untuk merebut tiket beregu jika saya diberi kesempatan, tutur Putra di Lapangan Panahan, Senayan.

Hasil seleksi nasional menempatkan Jawa Timur dan DI Yogjakarta sebagai daerah penyumbang atlit terbanyak. Darii Jawa Timur ada Riau Ega Agata Salsabilla (putra), Diananda Choirunnisa, Asiefa Nur Haenza (putri). Sedangkan DI.Yogjakarta ada Lisnawanto Putra Aditya, Arif Dwi Pangestu (putra), Titik Kusumawardani (putri). Jawa Tengah menempatkan Alviyanto Bagas Prastyadi (putra) dan Papua mengutus Rezza Octavia (putri).
Hasil seleksi nasional berdasarkan total poin.

Untuk kelompok putra urutan teratas 1. Riau Ega Agata Salsabilla – Jatim (3271), 2. Lisnawanto Putra Aditya – DIY (3213), 3. Alviyanto Bagas Prastyadi – Jateng (3188) dan 4. Arif Dwi Pangestu – DIY (3188). Dari hasil tersebut urutan 5. M.Hanif Wijaya (Jambi), 6. Hendra Purnama (DIY), 7. Richard Maulana Irfan (DKI), harus angkat koper dari Pelatnas.

Di nomor kelompok putri atlit teratas diduduki oleh 1. Diananda Choirunnisa – Jatim (3132), 2. Titik Kusumawardani – DIY (3128), 3. Rezza Octavia – Papua (3080), 4. Asiefa Nur Haenza – Jatim (3031). Sedangkan 4 pemanah diurutan 5. Ratna Humaira Khaerunisa (Jabar), 6. Linda Lestari (Kalteng), 7. Suci Dwi Megasari (Lampung), 8. Ratu Syahla (Kalsel) harus meninggalkan Pelatnas.
Setelah melakukan seleksi nasional selama dua hari, para atlit akan diliburkan selama dua hari dan bagi yang tidak lolos akan dikembalikan ke daerah asalnya.

Selanjutnya 8 atlit yang lolos seleksi akan Kembali berlatih dibawa bimbingan coach Permadi SW, Nurfitriyana dan pelatih fisik Hanafi. (Team@miojabar).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button