Tak Berkategori
Trending

UANG PKH RAIB DI PAKENJENG GARUT?, “GMPP LAKUKAN INVESTIGASI PENDAMPING MENGELAK”

Garut, suaraindependent.id_ Kelompok masyarakat yang mengatas nama kan Gerakan Masyarakat Peduli Pakenjeng (GMPP) membongkar dugaan pengendapan penerima Program Keluarga Harapan di Desa Tegal Gede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut.

Disebutkan SA dan M bahwa GMPP mengendus kecurigaan terhadap indikasi kecurangan dari oknum pendamping PKH Desa Tegal Geda, atas dasar itu GMPP melakukan investigasi.

“GMPP merasa ada kejanggalan dengan pencairan PKH di Desa kami, lalu GMPP pun mencoba mencari tahu beberapa sumber data, lalu ditemukanlah bahwa atas nama Enok, nomor peserta 320505018010854, Bdt ID 3205050004000438, alamat Kampung Babakan Tamiang RW. 002 RT. 006 Desa Tegal Gede ternyata terdata penerima PKH, namun selama 7 kali pencairan, Enok tidak kunjung menerimanya,” jelas SA dan M melalui sambungan seluler, Selasa 19 mei 2020).

Tak cukup sampai disitu, GMPP pun mencoba menanyakan kepada pendamping PKH atas nama Hidayat, namun pendamping hanya menjawab terdapat kesalahan data.

“Jadi setelah data kami kantongi, GMPP pun menanyakan kepada pendamping kenapa selama ini uang PKH untuk ibu Enok tidak cair, padahal kalau di totalkan selama 7 kali yaitu Rp. 5.775.000, karena dari data atas nama Enok ada 3 anak yang menerima PKH, diantaranya 1 anak SMP x 125.000 / bulan dan 2 anak SD x 75.000 = 150 /bulan,” beber GMPP.

Jadi pencairan selama per 3 bulan, sambung GMPP seharusnya Rp. 275.000 x3 = Rp. 825.000 sekali cair, nah dikali saja 7 kali, sambungnya.

Lanjutnya, setelah suami bu Enok di panggil oleh seseorang, dan mebuat pernyataan kerumah pendamping PKH, pak Agus di kasih uang yang besarnya Rp. 3.300.000, dimana isi pernyataan itu pak Agus dapat PKH baru di kasihkan sekarang, nah uang itu untuk pencairan selama 7 kali, imbuh GMPP.

“Bahwa pak Agus tidak tahu itu uang apa, tapi baru tahu sekarang bahwa itu uang PKH,” ucap SA dan M.

Sementara dihubungi melalui sambungan selulernya, pendamping PKH, Hidayat membatah kalau dirinya bukan koordinatornya, tetapi pak Jajang SM sebagai coordinator Kecamatannya.

“Desa mana itu teh pak, Kecamatan Pakenjeng gitu,” kilah Hendi.

Saat di jelaskan penerima atas nama ibu Enok, Hendi mengakui kalau Enok itu sudah klarifikasi kemarin, jadi itu namanya sama, jadi tidak ada nama ibu kandungnya, jadi tertukar memberikannya, kurang tahu ya pemberiannya tertukar dengan siapa salahnya, saya lagi konfirmasi ke RT nya, karena dulu PKH kombo gitu, jelas Hendi melalui sambungan seluler.

“Jadi dulu mah tidak tahu apakah di cairkan atau tidak, kebetulan ketika di konfirmasi ke Desa, itu ada kesalahan data, kayanya yang berbeda datanya. Jadi gini kang konfirmasinya harus ke yang bersagkutannya, kalau begini kurang jelas.,” kilah Hendi.

Hendi menyebutkan kalau Agus kebetulan saudara saya juga, dan sudah di ganti oleh uang Desa, bukan dana dari PKH, aku Hendi. ([email protected])

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button