SOSIAL

Waketu MIO Jatim Siswahyu Kuniawan Respect Rachmad Hidayat, Low Profile Dan Peduli Tukang Becak

PASURUAN, suaraindependentnews.id – Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa dengan dikoordinasikan Pimpinan Pusat nya bakal menyelenggarakan Kongres ke – 4 di Jakarta pada tanggal 5 – 7 Desember 2022 bertempat di Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Kurang lebih hal tersebut diungkapkan beberapa waktu lalu oleh Muchamad Nabil Haroen selaku Ketua Umum PSNU, dimana Pagar Nusa dikenal memiliki Pasukan Khusus yang disebut Pasukan Inti (PASTI) yang diantara salah satu pimpinannya saat itu adalah M. Zainal Suwari Bangil (kini Majelis Pakar PP Pagar Nusa – red.) dan salah satu yang pernah menjadi anggotanya adalah Rachmad Hidayat Bangil yang kini sukses dengan kepeduliannya terhadap tukang becak via ‘kerjasama’ Becak Motor (Bentor) di Bangil dan sekitar – red, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

“Insyaa’Allah dalam waktu dekat Pimpinan Pusat Pagar Nusa akan segera melaksanakan kongres yang keempat, tepatnya tanggal 5 – 7 Desember 2022, berlokasi di Padepokan Pencak Silat TMII”, ungkap Ketua Umum PSNU Muchamad Nabil Haroen.

Rachmad Hidayat meskipun tidak lagi aktif dalam Pasukan Inti, akan tetapi tetap tawadhu dan akan menghadiri Kongres PSNU Pagar Nusa yang akan diselenggarakan di Jakarta tanggal 5 – 7 Desember 2022 tersebut.

“Saya Insyaa’Allah ikut berangkat ke acara Kongres PSNU Pagar Nusa, Sis”, ungkap Rachmad Hidayat kepada Siswahyu Kurniawan yang penulis buku Bung Karno Dan Soeharto.

Siswahyu Kurniawan pun mengapresiasi, respek, atas tawadhu-nya, atas low profile-nya Rachmad Hidayat meskipun kini dikenal sebagai salah satu pengusaha UMKM yang cukup sukses dengan mengkoordinir dan membuka berbagai lapangan pekerjaan untuk kalangan masyarakat bawah. Meskipun dikenal sukses, Rachmad Hidayat dikenal benar-benar sangat sederhana bahkan tak jarang kesana – kemari dengan berjalan kaki saja.

“Rachmad Hidayat ini seperti pahlawan bagi rakyat kecil seperti kami”, ungkap Doni salah satu yang ikut Rachmad Hidayat sejak lama. Dan ungkapan tersebut tidak hanya dari Doni, tapi juga dari ratusan (bahkan seribu lebih – red.) yang lain yang harusnya mereka juga layak mendapatkan bantuan BLT dari pemerintah maupun bantuan-bantuan lain. Meskipun untuk pekerjaan sehari-hari kalangan bawah selama ini mereka telah terbantu Rachmad Hidayat.

Rachmad Hidayat Bangil rakyat jelata asal desa yang tinggal di Bangil, yang akrab di sapa ‘Dayat Bangil’, meskipun dikenal sangat low profile dan tidak menyombongkan diri, namun namanya sangat dikenal luas di kawasan Kecamatan Bangil dan sekitarnya, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Nama Rachmad Hidayat (Dayat) sangat dikenal dalam kalangan masyarakat bawah termasuk oleh para mantan preman, mantan Wanita Tuna Susila (WTS), para mantan maling, mantan narapidana, para mantan tukang judi, para mantan tukang mabuk dan berbagai kalangan masyarakat kecil lain yang sudah ‘tobat’ diantaranya dengan lapangan pekerjaan dari Rachmad Hidayat. Mereka kebanyakan awalnya juga berasal dari desa.

Bahkan tak jarang orang yang ingin berhenti jadi maling, ingin berhenti jadi preman (ingin berhenti dari hal-hal negatif lain – red.) lantas datang menemui Dayat Bangil untuk minta pekerjaan, tidak hanya dengan menjadi tukang becak bentor akan tetapi juga ada yang kemudian jadi tukang jualan es dan pekerjaan ‘kelas – bawah’ lainnya yang mereka butuhkan secara ekonomi untuk bertahan hidup memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok sehari-hari. Pada dasarnya hal-hal negatif kalangan bawah, lebih karena persoalan ekonomi sehari-hari.

Sebagai rakyat jelata yang banyak dimintai tolong banyak pihak, Dayat Bangil yang kebetulan tanggal lahirnya bertepatan dengan tanggal HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus (Dayat Bangil kelahiran 17 Agustus 1973 – red.) sangat dikenal dan dihormati berbagai kalangan rakyat kalangan bawah itu bukan karena super kaya raya akan tetapi karena kepeduliannya.

Pada awal-awal Dayat merintis jadi ‘pengusaha’ (UMKM) becak bentor pada tahun 2017 dengan modal empat (4) becak lantas menjadi delapan (8) becak hingga kini, 29 November 2022, menjadi sekitar tiga ratus (300) becak lebih.

Proses berkembangnya jumlah becak yang dimiliki Dayat, diakui Dayat tidak lepas dari saran salah satu temannya agar Dayat menggratiskan setoran untuk para ‘tukang’ becaknya tiap hari Jum’at, meskipun nilai setoran itu sendiri tiap bulannya masing-masing terbilang sangat kecil.

Menggratiskan sebagai bentuk Shodaqoh, dengan menggratiskan setoran tiap hari Jum’at, juga menjadikan para ‘tukang’ becak turut serta bisa ikut shodaqoh dengan menggratiskan sebagian penumpang.

Dengan kepedulian yang luar biasa serta membuka ratusan bahkan seribu lebih lapangan pekerjaan itu, Siswahyu Kurniawan sepakat jika Dayat Bangil yang asal dari desa itu layak diusulkan mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat ataupun pihak-pihak yang berkompeten. Bisa juga sekaligus penghargaan dari DPRD Provinsi Jatim ataupun DPR RI.

“Dayat Bangil yang asal desa ini, layak diusulkan untuk mendapatkan Penghargaan, karena telah membuka ratusan bahkan seribu lebih lapangan pekerjaan untuk warga Bangil dan sekitar yang awal-awalnya juga dari desa”, ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku biografi Asmuni – Srimulat serta buku biografi Mardjito GA (almarhum) DPD RI yang saat itu juga menjabat Ketua (Umum) Puskud Jatim, Sekretaris Indkud (pusat), Ketua (Umum) Dekopinwil Jatim.

Siswahyu Kurniawan juga sepakat Dayat Bangil juga perlu mendapatkan perhatian lebih pemerintah daerah hingga pusat untuk disupport agar bisa lebih banyak membuka lapangan pekerjaan. Terbukti meskipun dengan management yang sederhana, namun Dayat Bangil telah bisa membuka ratusan lapangan pekerjaan, bahkan seribu lebih. “Diperlukan figur seperti Dayat untuk membuka lapangan pekerjaan dibawah, juga untuk masyarakat desa”, tambah Siswahyu Kurniawan yang juga akrab dengan Alfan Mahsus figur Pagar Nusa yang teman Timbul.

Dengan ‘ngetopnya’ Dayat di kalangan bawah wilayah Kecamatan Bangil dan sekitar, bahkan sempat menjadikan banyak partai politik (parpol) yang melamar Dayat Bangil untuk menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) namun hingga kini Dayat belum pernah menyatakan kepastiannya, yang jelas, Dayat ingin berbuat untuk lebih banyak orang.

“Dari yang bersama-sama saya kerja, banyak yang sudah berjalan bertahun-tahun”, ungkap Dayat yang memulai usahanya sejak tahun 2017, hingga kini memiliki 300 becak lebih serta membuka berbagai lapangan pekerjaan lain, namun cara hidupnya tetap saja sederhana dan low profile. Dayat juga yang kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Sabilul Muttaqin (STAISAM) Kalipuro – Pungging, Mojokerto pimpinan Dr. KH. Abdul Rokhim, SH., MH.

Bahkan di sela-sela ngobrol dengan tim media ini, ada sejumlah orang datang bergantian, diantaranya untuk pinjam uang Rp 300 ribu untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok sehari-hari. Pinjaman pun diberikan tanpa bunga. Ada pula yang dibantu secara cuma-cuma, dengan berbagi duit dalam jumlah tertentu sehari-hari.

Meskipun begitu, sebagai orang ‘bawah’, sebagai orang Pagar Nusa, Rachmad Hidayat Bangil tetap tawadhu sehingga akan hadir dalam Kongres IV PSNU Pagar Nusa di Jakarta pada tanggal 5 – 7 Desember 2022 di Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

“Kongres akan mengundang seluruh perwakilan dari pimpinan wilayah sampai internasional yang tersebar di enam negara, Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Jepang. Totalnya kira-kira 800 orang”, ungkap Muchamad Nabil Haroen Ketua Umum PSNU Pagar Nusa, tokoh kelahiran Temanggung 25 Juli 1984 yang juga anggota DPR RI.

Direncanakan acara tersebut juga mengundang Presiden RI Joko Widodo untuk hadir dan membuka acara kongres ke-4 PSNU. Juga mengundang segenap menteri dari kabinet Indonesia maju. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926. (Sis, Editor by [email protected]).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button