JAKARTA, suaraindependentnews.id – Viral video bos Pcr di media sosial yang mengkritisi ‘WC SPBU BERBAYAR 2 RIBU’ menjadi sorotan publik juga seorang Naniek S Deyang.
Sungguh sebenarnya hati saya pagi ini rada-rata BT. Eh pas lagi BT, jadi tambah BT baca-baca berita dan lihat video, “Bapak PCR” itu ngurusin WC. Dengan berita besar-besar “Menteri BUMN menggratiskan WC di SPBU Milik Pertamina”….
Sumpah Pak, saya gemes-segemesnya wong WC aja kok Bapak urusin! Itu lho Pak, tolong gratiskan PCR soalnya bapak kan bilang bisnis PCR gak nyari untung!
Serius Pak, kalau Anda matikan periuk nasi orang susah, kalau bapak Nyapres atau Nyawapres saya akan bilang ke teman-teman saya kaum dhuafa tolong jangan milih pada orang yang gak berpihak pada orang susah.
Lagian yang sok dema-demo pungli di WC Rp 2000-4000, kelihatan pada salah jalan banget hidup kalian ya! Nohhh kalau mau demo napa solar ilang? Napa Pertalite naik? Napa jalan dibangun dari utang dijual murah? Noh demo napa perusahaan-perusahaan BUMN pada terlilit utang trilyunan dan semua sudah megap-megap. Demo kok demo WC, hadeuhhh rasanya pingin saya pisuhi semua..
Pak Erick mohon maaf saya marah banget soal duit 2000-4000 disoal? Bapak sudah pernah ke WC umum termasuk SPBU Pak? Pasti belum pernah kayaknya, soalnya kalau pub atau pipis pasti bapak sebagai orang kaya atau pejabat bisa mampir hotel atau resto besar yang bapak lewatin. Itu pun kalau bapak lewat darat, tapi saya yakin bapak kemana-mana pasti naik pesawat.
Pak, bisa bayangkan setiap hari ratusan bahkan ribuan orang, kadang gak ada hubungannya dengan beli BBM ya berhenti di SPBU karena pingin ke WC atau shalat. Bayangkan lagi Pak, ratusan orang tidak semua sehat. Ribuan jenis penyakit dibuang bersama kotoran orang-orang yang mampir ke WC SPBU itu Pak!
Beruntunglah saya dan juga Bapak tidak ditempatkan Allah menjadi penjaga WC. Kalau saya misalnya ditempatkan, betapa besarnya resiko yang saya tanggung tertular penyakit dari orang yang buang kotoran di WC. Belum lagi seharian bahkan 24 jam kita harus hidup dengan menghirup “wewangian” bau WC Pak. Kalau saya tidak sanggup Pak!!
Lha ini ada manusia yang Allah tempat nasibnya jadi pegawai SPBU kemudiaan nyambi bersihkan WC , lha apa salahnya tho Pak ? kalau kita yang ke WC ngasih dengan ikhlas 2000-4000. Jujur pak sepanjang hidup, saya nggak pernah naruh di kotak yang dipasang 2000 Pak, minimal 5000 ! Saya gak tega dengan nasib orang yang mau membersihkan kotoran manusia lain demi untuk bisa makan Pak
Jadi Pak Erick, sungguh kebijakan Anda mengratiskan WC di SPBU Pertamina itu bukan kabar yang menggembirakan, tapi malah menyedihkan buat kami yang hidup dengan nurani Pak! Coba bapak survei dari 1000 orang yang biasa ke WC SPBU apakah mereka mau ke WC SPBU Pertamina gratis? Saya kok yakin nggak ada yang mau ! Kalau ada yang mau mungkin bisa jadi ada yang sowak di otaknya Pak. Mengapa gak mau gratis? Karena uang 2000-4000 itu gak pernah diminta paksa oleh penunggu WC, mereka hanya menyediakan kotak. Dikasih monggo gak dikasih juga gak apa-apa. Jadi yang nyebut pungli itu benar-benar otaknya kebalik.
Saya memilih bayar 2000 bahkan 10.000 asal WC-nya nggak jorok, dari pada gratis tapi WC-nya gilani dan penuh penyakit.
Lebih baik bapak menggratiskan PCR, juga Solar normalkan lagi (barangnya ada di SPBU) karena petani, sopir truck, super bus dll nangis semua Pak, soalnya kalau harus beli dexlite mereka akan mati kelaparan gak bawa untung pak, atau malah pada stroke karena sedih gak kuat beli BBM.
Oh ya Garuda, PLN dan BUMN karya pada kelilit utang gak karu-karuan gedhenya, tolong Bapak beresin itu dulu saja dari pada ngurusin WC.
Oleh : Naniek S Deyang.
