Tak Berkategori

Yayasan Buser indonesia DPC Kab. Brebes, Berencana  Somasi  PT. Duk Kyung Dan PT. Cakra, Atas Dugaan Tak Miliki Ijin 

Kab. Brebes Suaraindependentnews.id -Team investigasi Yayasan Buser indonesia ( YBI ) berencana lakukan somasi kepada dinas terkait atas dugaan dan  aduan dari Masyarakat Tanjung Brebes, yang menerangkan bahwa   PT Duk kyung Internasional, akan mendirikan pabrik diwilayahnya, hal ini diungkapkan salah satu warga masyarakat setempat pada sabtu 03/12/22.

Adapun hasil pantauan dan investigasi team kami dari  Yayasan Buser indonesia DPC Kab. Brebes, diduga Pekerjaan cat and vil dan  Penataan  Pengurugan itu Kawasan industri internasional, sangat bertentangan dengan kepres yang tertuang pada no.79 Tahun 2019, ( KIB ) adapun luas lahan  yang sedang di kerjakan tersebut mencapai kurang lebih  13 Hektar dan menelan Anggaran dengan total, 29 Milyar.

Team  Investigasi YBI,  mencoba kompirmasi dan klarifikasi kepada pihak  PT Duk yung, adapun menurut keterangan pihak Duk Yung bahwa pekerjaan Proyek Penimbunan tersebut di subkon lagi kepada  PT Cakra. Kami sebagai pemenang tender proyek lalu untuk pengerjaan nya di laksanakan oleh PT Cakra. PT. Duk yung sebagai Owner Semua Penimbunan dan Surat Perintah Kerja (SPK) maupun kontrak di Serahkan pada  PT. Cakra jadi semua pekerjaan dan pelaksanaannya menjadi tanggung jawab PT. Cakra, jelas salah satu karyawan yang tidak mau disebutkan namanya.

Dari hasil investigasi  yang dilakukan oleh team  YBI, maka kami  akan segera melakukan langkah-langkah sesuai dengan peraturan pemerintah, terkait rencana pembangunan pabrik tersebut. Saat kami klarifikasi langsung ke pihak pemegang SPK yaitu PT. Cakra, yang dilakukan oleh ketua Yayasan Buser Indonesia yaitu Oping Maryoni yang didampingi anggota LSM YBI,  menanyakan masalah perijinan sudah ada apa belum…?

Sontak saja kamipun merasa kaget karena menurut keterangan dan  informasi  dari Amrullah sebagai  penerima SPK Penimbunan, ternyata belum mengantongi ijin dan ternyata   pemegang SPK nya  yang notabe adalah  TNI aktif.

Kami dan team Yayasan Buser Indonesia secepatnya akan menemui saudara  Amrullah sebagai penerima SPK dan akan tanyakan langsung kepada beliau terkait perijinan proyek tersebut, Jelas ketua LSM Oping  kepada awak media. Kalau memang belum mengantongi ijin sebaiknya dihentikan dulu pekerjaannya.

Sampai berita ini diterbitkan kami belum bisa kompirmasi dan belum mempunyai akses untuk ketemu dengan saudara Amrullah yang diduga masih TNI aktif tersebut, harapan kami semoga dapat bertemu langsung dengan yang berkentingan sehingga kami dan team dapat menyampaikan aspirasi dari masyarakat setempat.
(Andi.k & Tim)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button