Minggu, 29 Agustus 2021
Kab Solok–Suaraindependent.id– Dengan segala keterbatasan dan kondisi Kas KONI yang Nol, sebanyak 15 orang atlet asal Kabupaten Solok berangkat ke Propinsi Papua dalam rangka mengikuti kegiatan PON ke XX, tetap dengan semangat 45, walau responsif Pemerintahan Daerah Kabupaten Solok tidak ada.
Miris sangat, Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diikuti oleh putra putra terbaik Kab Solok dengan segudang prestasi tersebut ikut bertarung dikancah olahraga dengan membawa nama besar daerahnya, namun diabaikan.
Tercatat, sebanyak 15 orang putra terbaik Kab Solok terpilih melalui seleksi yang super ketat untuk ambil bagian pada helatan PON XX Papua Oktober 2021 mendatang, Kab Solok salah satu terbanyak mengirim atlet untuk Sumbar, yakni sebanyak 15 atlet dan 3 orang pelatih.
Atlet tersebut terdiri dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor), yakni Cabor Karate 3 orang, Cabor Gulat 3 orang, Cabor Cricket 2 orang, Cabor Kempo 2, Cabor Taekwondo 1 orang dan Cabor Angkat Berat 2 orang, Cabor Catur 1 orang, Cabor Atletik 1 orang. Selain itu, sebanyak tiga orang pelatih mendampingi atlet Kab Solok, yakni Zelly Harianto, pelatih Cabor Karate, Hidayat dari Cabor Catur, dan Rudi Horizon dari Cabor Kempo.
Sekretaris Umum KONI Kab Solok Mevrizal, SH, MH yang juga seorang lowyer ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib atlet kab Solok saat ini, namun Mevrizal lebih kecewa lagi dengan sikap dan tindakan Pemkab Solok yang tidak mengapresiasi dan mendukung para duta olahraga asal bumi Bareh tanamo ini,
Dikatakannya, saat ini dana KONI Kab Solok dalam keadaan KOSONG, artinya pengalokasian anggaran untuk para atlet dan pelatih pada PON ke XX tahun 2021 di Papua ini tidak ada, kita tidak bisa berharap lebih terhadap pemerintahan daerah kab Solok, sepertinya Pemda tidak mensupport olahraga di kab Solok ini, ujarnya.
Lebih detail Mevrizal menjelaskan, Kas KONI Kab Solok saat ini dalam keadaan NOL Rupiah, berdasarkan informasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kab Solok, Mevrizal menerangkan, anggaran hibah yang diperuntukkan untuk KONI Kab Solok tahun 2021 ini tidak ada, artinya anggaran KONI saat ini telah di NOL kan oleh Pemkab Solok.
Apa alasannya? Dana KONI terkena refocusing, pertanyaan timbul disini, refocusing itu cuma memangkas anggaran sebanyak 8%, tetapi kenapa anggaran KONI malah di NOL kan?.
Agar semua ini jelas, terang Mevrizal, KONI yang merupakan induk dari organisasi olahraga di Kab Solok akan mempertanyakan hal ini kembali ke pihak pihak terkait. Kita akan menggelar hearing dan diskusi dengan DPRD Kab Solok terkait hal ini, sambung Sekum KONI.
Pada tahun tahun sebelumnya, KONI selalu didukung oleh Pemda, dan itu juga dibuktikan oleh KONI dengan mencetak atlet atlet baru yang berprestasi, kita selalu di support oleh kepala kepala daerah sebelumnya, terang Mevrizal, namun direzim ini, kita mencatat sejarah baru, dunia olahraga dikucilkan, atlet diabaikan, anggaran di pangkas sampai tak berbekas, paparnya.
Sebelumnya, KONI memiliki anggaran berkisar Rp. 6,5 M, dan itu sudah termasuk didalamnya untuk pengadaan peralatan KONI, pembinaan dan kesejahteraan atlet,
Rencana awalnya, untuk masing-masing atlet kita anggarkan sebanyak Rp 10 juta, Namun karena dana KONI dihilangkan, kita akan tetap coba mencari dana dana lainnya, meskipun untuk anggaran PON ini berasal dari Pemprov Sumbar, namun tentu Pemkab Solok tidak bisa lepas tangan begitu saja,
Kabupaten Solok adalah salah satu kekuatan olahraga di Sumbar, hal itu dibuktikan dengan meraih peringkat ke-7 di Porprov Sumbar tahun 2016 di Padang dan meningkat dengan meraih peringkat ke-4 di Porprov Sumbar 2018 di Padang Pariaman. Perlu juga diingat, Kabupaten Solok saat ini memiliki juara dunia, yakni dari cabang kempo, terang Mevrizal. (Billy@nsi-id)
