Peristiwa

Demi Meraup Keuntungan Besar, Oknum Pedagang “U” Diduga Menjual Daging Sapi Bangkai Di Pasar Kampung Bugis Buol

BUOL-SULTENG || suaraindependentnews.id – Diduga kuat oknum pedagang berinisial “U” menjual daging sapi potong yang sudah mati sebelum di potong, kejadian tersebut terjadi di Pasar Kampung Bugis.

Dinas Peternakan Kabupaten Buol Provinsi Sulteng bersama pihak terkait dengan adanya dugaan penjual sapi potong di Kabupaten Buol, Menjual daging sapi yang diduga kuat sapi tersebut sudah mati sebelum di potong, belakangan diketahui pemilik usaha tersebut berinisial U, sehingga patut diduga sengaja menjual sapi yang sudah bangkai demi meraup keuntungan yang sangat besar, ucap sumber yang terpercaya.

“Oknum pedagang berinisial “U” diduga kuat membeli sapi dengan harga termurah di karenakan kondisi sapi sudah mati. Sebelum di potong, lanjut sumber setelah membeli sapi yang sudah mati tersebut, “U” langsung membawa sapi yang sudah mati ke rumahnya, tepatnya di kampung Bugis Kota Buol.

Merasa penasaran sumber pun mengikuti “U” sampai ke rumahnya, setelah sampai dirumahnya, betapa kaget bukan kepalang, “U” langsung memanggil anak lelakinya yang berinisial “F”, untuk mengurus sapi yang sudah mati baru dibelinya.

“U” mengatakan pada anaknya, “Itu sapi kamu urus cepat karena kita mau potong, sapi ini sudah tidak bernafas”, tutur sumber kepada awak media, Kamis 21 Desember 2023.

Lanjut sumber, “Setelah dipotong “U” langsung menjual daging sapi tersebut dengan harga satu kilo Rp 120.000, nah disini timbul pertanyaan, apakah memakan daging sapi yang sudah mati sebelum dipotong itu menurut agama itu bukan bangkai?

Dilain tempat masyarakat yang menjadi korban membeli daging sapi tersebut, mengatakan bahwa, kami ini makan daging sapi yang sudah mati sebelum dipotong??? Itu sudah bangkai, maka dengan kejadian ini, kami meminta kepada pihak APH terkait untuk menindaklanjuti kasus ini.

“Ini tidak bisa dibiarkan, ini harus ditindak tegas, itu ada bukti foto dan video disaat sapi masih utuh sebelum di potong-potong”, ungkapnya.

“Dinas peternakan dan pihak kepolisian segera mengambil tindakan terkait penjual atau pedangang sapi yang nakal”, tegasnya.

Menurutnya kali ini sudah terbukti sesuai gambar foto dan video kami tayangkan, bahkan sesuai data yang dihimpun awak media, praktek seperti ini bukan hanya sekali ini, akan tetapi sudah berulang kali dilakukan, aman-aman saja, ucapnya.

Sampai berita ini diterbitkan, awak media belum bisa mendapatkan keterangan dari yang bersangkutan, “U” susah untuk di temui. ([email protected])

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button