LingkunganPOLITIKTak BerkategoriTOKOH

Legislator Yang Lahir Dari Rakyat Jelata, Rusdi Saleh ; Jabatan Adalah Legalitas Untuk Memperjuangkan Orang Banyak 

Kerja Nyata, Bukan Sekedar Cerita, Dari Buruh Kasar Hingga Pedagang Kaki Lima

Sang legislator dari Kota Solok, Rusdi Saleh yang lahir dari rakyat jelata hingga bermuara menjadi seorang anggota DPRD Kota Solok

Solok, Suaraindependent.idRusdi Saleh, seorang legislator DPRD Kota Solok yang lahir dari rakyat jelata, mulai manapak karirnya dari buruh kasar hingga pedagang kaki lima. Sukses dibidang politik tidak membuat ia lupa akan asalnya. Menumpang dengan sebuah kapal berlambang matahari, Rusdi Saleh berhasil diantarkan masyarakat Kota Solok sebagai anggota DPRD Kota Solok dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Sepak terjang Rusdi Saleh dalam melakukan kegiatan sosial mendapatkan tempat di hati masyarakat Kota Solok maupun Kabupaten Solok. Banyak masyarakat berdecak kagum, pemerintah tentu saja mengapresiasi sebagai bentuk implementasi dari konsep Kota Beras Serambi Madinah. Banyak warga Solok mengaku takjub tentang langkah-langkah sosial Rusdi Saleh

Apresiasi dan atensi masyarakat mendapat ruang tersendiri. Tokoh peduli yang kesehariannya sibuk mengurus rumah ibadah itu melakukan kebaikan tanpa menarik imbalan apa-apa dari siapa-siapa. Ia bahkan sangat jauh dari bahasa pencitraan semata

Di dunia Pendidikan, pria kelahiran Solok 16 Oktober 1970 itu dikenal sebagai penggagas berdirinya masjid-masjid megah di Kota Solok dan Kabupaten Solok. Dikenal sebagai sosok yang membangun, memugar, memperbaiki dan mempercantik masjid, mushalla, dan bangunan untuk pendidikan di Kota Solok dan Kabupaten Solok

Pada media ini, Rusdi Saleh menyebutkan bahwa dirinya mewakafkan hidupnya untuk berbuat dan berbuat, juga memberikan waktunya untuk memperjuangkan orang banyak

Kerja saya merawat rumah Allah, memperbaiki sarana pendidikan yang butuh perawatan. Bukan sesuatu yang spesial, apalagi luar biasa. Sebab, saya hanya melakukannya semampunya saja”

Sebutnya lagi, Kalau KPK punya jargon; ‘Berani Jujur, Hebat’, saya juga punya jargon; Jujur itu, Wajib. Karena kejujuran, keikhlasan, kepercayaan dan karakter akan menentukan siapa kita. Tugas kita dalam hidup ini sederhana, yakni berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan beribadah kepada Allah, ujarnya.

Saya berangkat dari nol besar. Saya pernah dihina, diusir dan diremehkan. Karena itu, saya bisa merasakan apa yang dirasakan warga kebanyakan. Karena itu, berbagi bukan untuk dipuji. Tapi untuk membantu orang lain dengan tujuan untuk pengabdian. Jika mau dihargai, hargai dulu orang lain. Kalau jadi orang besar, besarkan dulu orang lain,” ungkap ayah dari Aurel Arya Nugryaha ini.

Dilanjutkan Saleh, berkarir itu simpel, ucapnya. Mampu membawa harapan orang banyak, berarti kita sudah sukses. Berbagai macam harapan dan keinginan orang ketika mereka berniat membantu kita. Salah satunya, mereka akan menumpangkan hidupnya, keluarganya, anaknya kepada kita ketika sudah sukses nanti

Dan itu saya lakukan selama 4 tahun menjadi seorang anggota DPRD Kota Solok. Anak anak terlantar yang butuh pendidikan, kita beri mereka beasiswa. Masyarakat yang ingin membuka usaha, tapi tidak punya modal, kita beri modal usaha. Semua itu sudah kita akomodir dengan baik, sebut Saleh.

Pokir saya yang selama satu tahun itu, belum pernah sekalipun saya menjualnya, apalagi menerima Ve dari pokir tersebut, semua saya lepaskan ke masyarakat, terutama orang orang yang pernah membantu saya”

Dikatakannya, hubungan seorang caleg dengan pemilih itu, bukan hanya sekedar disaat pemilihan saja. Selesai Pemilu, hubungan juga selesai, bukan seperti itu, sebut Saleh.

Membangun Tim pemenangan itu, sama dengan membangun sebuah hubungan “Badunsanak.” Apa persoalan persoalan yang muncul pada masyarakat nantinya, ketika sudah duduk di DPRD, itulah waktunya kita akan hadir di tengah-tengah teman-teman Tim dan masyarakat Kota Solok”

Ia juga menyebutkan, apa yang saya sampaikan hari ini, itu yang akan saya realisasikan nantinya ketika saya sudah duduk di legislatif. Dan hal hal seperti itu sudah saya buktikan selama 4 tahun masa jabatan saya sebagai anggota DPRD Kota Solok

Jabatan itu adalah sebuah legalitas untuk memperjuangkan orang banyak. Tugas kita, membantu orang orang yang pernah berbuat untuk kita. Jangan menunggu orang itu datang dulu. Kita butuh mereka untuk berjuang, dan mereka akan butuh kita saat perjuangan itu usai”

Kita berpikir bukan untuk hari ini, tapi kita akan pikirkan, apa yang akan kita berikan nanti. Urusan kita setelah sukses menjadi seorang anggota legislatif adalah mengurus urusan orang banyak, itu tugas terberat dari seorang wakil rakyat,

Ketika saya masuk ke lingkungan anggota dewan, saya mencoba merubah paradigma masyarakat yang sudah mulai tidak percaya dengan anggota dewan” dan itu saya buktikan selama 4 tahun menjadi anggota DPRD, sebut Rusdi Saleh.

Kisah Hidup Penuh Liku

Melewati kerasnya perjalanan hidup dari seorang yatim saat berusia 5 bulan, Rusdi Saleh merasakan pedihnya hidup yang serba kekurangan. Usai menamatkan sekolah, pada 1989, dirinya kemudian pergi merantau ke tanah jawa. Melakukan pekerjaan kasar seperti kuli bangunan, buruh bongkar muat pasir, hingga pedagang kaki lima (PKL) pernah dilakoninya

Berbekal ketegaran, dirinya juga pernah menjalani hidup sebagai desainer pakaian dan masuk ke dunia kontraktor. Pada 2009, dirinya pulang kampung ke Kota Solok dan menjalani profesi sebagai kontraktor bangunan.

Setali tiga uang, kariernya di dunia politik dan kemasyarakatan juga penuh liku. Berawal dari ditunjuk sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tanah Garam, Rusdi Saleh semula berniat maju dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Mendadak, Rusdi Saleh berlabuh di partai PAN. Padahal, secara matematis, peluangnya di PPP jauh lebih besar. Sebab, incumbent (petahana), Daswippetra Dt Manjinjing Alam, “naik kelas” ke caleg DPRD Sumbar. Sementara, di PAN Dapil Lubuk Sikarah saat itu, terdapat dua petahana di DPRD Kota Solok, yakni Angry Nursya dan Jasri.

Rusdi Saleh, mengenang ibu, Danila, yang menjadi sosok inspiratif baginya.
Ujian sesungguhnya datang saat ibundanya, Danila, meninggal dunia pada November 2018 lalu. Tepat lima bulan sebelum Pemilu 17 April 2019 lalu. Sehingga, ibundanya tidak sempat lagi melihat anak laki-laki satu-satunya duduk sebagai Anggota DPRD Kota Solok. Namun, sebelum meninggal, ibundanya sempat berpesan; “Isi dulu paruik urang, baru isi paruik awak (isi dulu perut orang, baru isi perut kita”

Umur 5 bulan, ayah saya meninggal. 5 bulan sebelum Pemilu legislatif 2019, ibu saya yang meninggal” tutupnya.

Ketulusan dan kekuatan persahabatan diakui Rusdi Saleh sebagai modalnya yang paling berharga. Berwajah orang kebanyakan, tidak begitu ganteng, tapi gagah, membuatnya cepat akrab dengan siapa saja. Suami dari Suryani ini bisa diajak bicara apa saja. Diakuinya, hal ini tidak terlepas dari latar belakangnya yang pernah menjalani berbagai macam pekerjaan

Usai 4 tahun menjabat sebagai anggota DPRD Kota Solok dari partai PAN, pada 2024 ini, Rusdi Saleh mencoba peruntungan kembali. Atas desakan dari sejumlah masyarakat Kota Solok, Rusdi Saleh akan kembali melaju dan bertarung sebagai calon anggota legislatif periode ke 2, dapil Kecamatan lubuk Sikarah Kota Solok nomor urut 2. Semoga selalu amanah dan sukses untuk periode ke 2, bung Rusdi Saleh. (Billy@nsi-id)

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button