WISATA ALAM

Fashion Week VS Penggiat Alam Gunung Talang, “Tak Tau Dengan Sok Tau Itu Beda Tipis”

Sumber : Penulis Penikmat Kopi Dingin

Dirilis ulang: Pembina KPA Gunung Talang Kab Solok Billy Guntala

Arosuka Solok, Suaraindependent.id — Fashion week yang buming akhir akhir ini di belahan perkotaan di Indonesia juga merambah ke puncak Gunung Talang. Hal itu muncul dalam sebuah tulisan di akun Facebook dan beredar di grup Facebook.

Tulisan tersebut berjudul “Fashion Week Gunung Talang.”  Membaca tulisan tersebut, penulis sedikit tersedak, pasalnya penulis juga ikut dalam rombongan penggiat alam pendaki Camp Puncak Cadas Gunung Talang dari tanggal 16 Agustus sampai tanggal 18 Agustus 2022.

Seperti halnya penulis Penikmat Kopi Dingin. Penulis Pembina KPA Gunung Talang juga merasa tergelitik dengan adanya tulisan tersebut, seakan-akan penulis “Fashion Week Gunung Talang” tersebut adalah salah satu dari 10 ribu lebih pelaku penggiat alam yang menanjak Camp Puncak Cadas Gunung Talang kala itu.

Para kuli tinta Kabupaten Solok yang ikut menanjak Camp Puncak Cadas Gunung Talang Kab Solok

Gunung Talang dan Si Paling Pecinta Alam,” itu adalah judul yang dibuat oleh si penulis Penikmat Kopi Dingin. Sedikit berbeda dengan tulisan Pembina KPA Gunung Talang, namun memiliki persepsi yang sama di sertai dengan fakta yang ada

Seperti yang dikutip dari tulisan sang Penikmat Kopi Dingin terkait tulisan Fashion Week Gunung Talang, itu benar sekali, tidak ada yang salah, jika si penulis Fashion Week Gunung Talang tidak ikut menanjak ke Puncak Cadas Gunung Talang

Setelah dibaca, jadi pengen ketawa terbahak. Tapi takut dianggap Skizofrenia. Pengen nangis tapi bukan lagi senja. Meski usia masih sore.” Ujar si Penikmat Kopi Dingin. Itu juga benar, karena ia adalah pelaku dari sekian ribu orang penggiat alam yang mampu menundukkan ganasnya pendakian Gunung Talang

Sama halnya dengan penulis (Pembina KPA Gunung Talang Kab Solok). Penulis juga ikut dalam ekspedisi kemah bakti di Camp Puncak Cadas Gunung Talang dalam rangka Upacara Peringatan HUT RI ke 77 tahun 2022

Aksi bersih-bersih usai pendakian Gunung Talang pasca upacara peringatan HUT RI ke 77

Gunung Talang dibahas. Ada sampah, ada edelweis, ada pegawai. Tapi jurusnya sama. Mencari kambing hitam. Selesai,”

Bicara soal alam, jangan sampai mengaku orang yang paling pecinta alam. Yang lain dianggap mandul. Begitu hebatnya,” Ujar si Penulis Penikmat Kopi Dingin.

Kita ketahui bersama, bahwa perayaan HUT RI tahun ini di Camp Puncak Cadas Gunung Talang sangat fenomenal. Beberapa tahun kebelakang ini Negara dihantam pandemi covid-19, wisata alam nyaris lumpuh, ekonomi ambruk. Imbasnya tentu ke semua sektor, baik pendidikan, kesehatan, sosial dan lainnya.

Dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Talang bagi penggiat alam bertepatan dengan perayaan kemerdekaan RI merupakan magnet terbesar bagi pecinta alam atau bagi para pendaki gunung.

Perayaan dan pendakian ini milik masyarakat. Gunung Talang bukan punya Bupati Solok, Gunung Talang terbuka bagi siapa saja. Siapa pun berhak menikmati keindahan alam yang diciptakan tuhan, apalagi sambil mengenang jasa para pahlawan kusuma bangsa”

Penulis penikmat kopi dingin hadir di Puncak Cadas Gunung Talang. Begitupun juga penulis Pembina KPA Gunung Talang Kab Solok. Kehadiran itu sebagai bentuk Nasionalisme di puncak tertinggi di Kabupaten Solok itu. Tidak lebih.

Bupati Solok H Epyardi Asda bersama Pokdarwis

“Kalaulah penulis Fashion Week Gunung Talang itu juga ikut hadir, tentulah ia akan merasakan hal yang sama. Yang tadinya hanya sebagai seseorang yang sok tau, akhirnya benar-benar menjadi tau”

Ada 10.000 orang lebih yang hadir waktu itu, penulis ikut mendata bersama panitia dengan dua buah pintu masuk jalur pendakian Gunung Talang, yakni dari jalur Bukik Bulek Nagari Kampung Batu Dalam Kecamatan Danau Kembar dan Nagari Air Batumbuak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.

Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih di puncak Gunung sedikit berbeda dari biasanya. 10 ribu lebih peserta upacara ikut mengumandangkan Lagu Indonesia Raya, gemuruh lantunan suara nyanyian tersebut memantul dari dinding gunung  yang dihempaskan ke dataran rendah Gunung Talang, “menggaunggg.”

“Bergidik, bulu Roma pun berdiri mendengarkan lantunan bait demi bait lagu kebangsaan Indonesia tersebut”

Edan memang, suasana yang jarang di rasakan, dan nyatanya momen Nasionalisme itu jadi sejarah bagi peserta upacara peringatan HUT RI hari itu.

Perlu diketahui, wisata alam Gunung Talang itu dikelola oleh Pokdarwis di masing-masing jalur pendakian, hal tersebut juga ikut membangkitkan perkonomian masyarakat disekitarnya

“Cuan cuan berserakan. Para pedagang, pemandu wisata dan ojek pangkalan tersenyum manis. “Tapi tidaklah semanis senyuman pengantin baru dimalam pertamanya.”

Rasa pesimis menghinggapi penyelenggara, ribuan pendaki yang hadir tentulah akan menyisakan kerusakan lingkungan dimana mana. Sampah yang berserakan, tumbuhan yang mati terinjak-injak para pendaki, air tercemar apalagi udara.

Namun semua itu terpatahkan. Pokdarwis dan masyarakat bekerja maksimal, penggiat alam sadar akan kelestarian alam dan kerusakan lingkungan. Pemerintah memperketat pengelolaan sampah

Wardesko Pono Batuah, ketua KPA Gunung Talang dan KaKorlap pendakian Gunung Talang

Kelompok Pecinta Alam (KPA) Kec Gunung Talang Kab Solok yang di komandoi oleh seorang tokoh muda penggiat alam, Wardesko Pono Batuah yang juga merupakan Ketua Koordinator Lapangan (KaKorlap) pendakian Gunung Talang cukup berperan penting.

Aturan yang berlaku di setiap pendakian selalu diterapkannya, wardesko selalu mengingatkan kewajiban setiap pendaki untuk membawa sampah-sampahnya turun gunung.

Tidak itu saja, Wardesko juga kerap mengingatkan para pendaki untuk selalu menjaga kelestarian bunga Edelweis. Yang tidak mengindahkan, ada sanksi hukum menanti, karena bunga tersebut adalah tumbuhan yang dilindungi.

KPA Gunung Talang Kab Solok

Berbicara sampah. Pemdakab Solok sudah menyediakan bak sampah di pintu masuk jalur pendakian. Acara selesai, peserta juga wajib melakukan aksi bersih-bersih, tanpa terkecuali termasuk para pejabat yang ikut acara itu.

Satu hal yang selalu diingatkan Wardesko, untuk para pendaki yang membuang hajat besar, agar segera menimbun t#ik nya di tanah, karna toilet di puncak Gunung Talang belum ada. Namun Bupati Solok Epyardi Asda akan segera membangun toilet dan musholla di puncak Gunung Talang, segera. (Billy@nsi-id)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button