Cirebon, suaraindependentnews.id | Pelaksanaan pembangunan Pasar Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon terus menuai konflik yang berkepanjangan. Konflik ditengarai sebab ketidak singkronan antara pedagang, Pemdes Jungjang, dan Pengembang/Kontraktor. Lebih sepesifiknnya adalah soal harga kios yang terlalu mahal.
Atas konflik yang berkepanjangan tersebut, LBH ELIT Cirebon Raya merasa terpanggil untuk bisa membantu memberikan solusi dan menyelesaikannya, baik secara Litigasi maupun Non Litigasi.
Pada pertemuan yang kedua, LBH ELIT Cirebon Raya dengan pihak Pemdes Jungjang serta perwakilan dari para pedagang yang bertempat di Kantor Pemdes Jungjang, guna menggali informasi yang lebih dalam, baik dari kesaksian langsung maupun bukti fisik lainnya. Hal ini dimaksud guna menentukan sikao dan langkah apa yang akan kami ambil nantinya, terang A. Maman Roenza, Ketua LBH ELIT Cirebon Raya, Rabu (13/07/2022).
Dalam pertemuan itu juga, hadir dari unsur Pemdes Jungjang, yakni Kuwu dan Sekdes, serta perwakilan pedagang pasar Jungjang yang terhimpun didalam wadah Himpas yakni, kang Wahyu (Pembina Himpas).
Dalam pertemuan itu sendiri disepakati bersama dati tim Advokasi dari LBH ELIT Cirebon Raya, Pemdes Jungjang dan Himpas untuk bersama mengusut tuntas pelanggaran-pelanggaran yang ada di Pasar Desa Jungjang yang selama ini menjadi polemik dan konflik, tegas A.Maman Roenza.
Selain itu, yang teramat penting adalah demi untuk mencari keadilan yang sampai saat ini belum didapatkan oleh para pedagang, imbuhnya.
LBH ELIT Cirebon Raya berharap besar konflik yang selama ini terjadi di Pasar Desa Jungjang, berharap agar pedagang Pasar Desa Jungjang mendapatkan hak-haknya sesuai apa yang di inginkan, pungkasnya. (Kabiro)
