POLRI

Meraih Kepercayaan Publik, Polisi Humanis Dalam Konsep Presisi

JAKARTA, suaraindependentnews.id – Tidak bisa dipungkiri tugas kepolisian memang berat dan penuh tantangan, dalam melayani masyarakat selalu ada dua sisi yang ditampilkan. Wajah Keras dan Wajah Humanis. Namun disisi lain Polri juga perlu tampil manusiawi dan humanis dalam melayani masyarakat.

Sikap humanis ini akan terlihat manakala polisi melayani masyarakat yang membutuhkan, Hampir semua kegiatan kepolisian bersentuhan langsung dengan masyarakat, dari mulai Polisi Lalu Lintas (Polantas) berinteraksi langsung dengan pengguna jalan.

Pembuatan SIM dan STNK serta pembuatan surat SKCK. Pun, Polisi yang bertugas sebagai reserse bersentuhan langsung masyarakat. Dari mulai berbagai tingkatan kewilayahan dari mulai Polsek, Polres, Polda hingga Mabes Polri. Demikian pula Polisi yang menangani unjuk rasa, kelompok kriminal bersenjata semua berhubungan dengan masyarakat.

Publik tidak bisa dipaksa untuk memberikan kepercayaan kepada polisi. Menurut M. Azis Nasution sebagai Praktisi Media, Kepercayaan akan tumbuh manakala Polri memberikan yang terbaik. Dalam konteks inilah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menciptakan konsep presisi.

Konsep Presisi merupakan akronim dari Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan. Kata responsibilitas dan transparansi berkeadilan yang menyertai pendekatan pemolisian prediktif ditekankan agar setiap anggota Polri mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, serta berkeadilan. Konsep Presisi diharapkan tidak hanya sekadar menjadi jargon namun juga benar-benar diterapkan dalam bertugas.

Untuk mewujudkan Polri yang ideal, terdapat sejumlah langkah komitmen yang ditawarkan Kapolri dalam kaitannya dengan konsep Presisi, yakni :
1. Menjadikan Polri sebagai institusi yang Presisi;
2. Menjamin keamanan untuk mendukung program pembangunan nasional;
3. Menjaga soliditas internal;
4. Meningkatkan sinergisitas dan soliditas TNI Polri, serta bekerjasama dengan APH dan kementerian/lembaga untuk mendukung dan mengawal program pemerintah;
5. Mendukung terciptanya ekosistem inovasi dan kreatifitas yang mendorong kemajuan Indonesia;
6. Menampilkan kepemimpinan yang melayani dan menjadi teladan;
7. Mengedepankan pencegahan permasalahan, pelaksanaan keadilan restoratif dan problem solving;
8. Setia kepada NKRI dan senantiasa merawat kebhinekaan.

Untuk mendukung program Presisi ini, Polri sudah menyiapkan langkah – langkah untuk melakukan transformasi prioritas. Mencakup empat kebijakan utama, yakni yakni transformasi organisasi, transformasi operasional, transformasi pelayanan publik, dan transformasi pengawasan Seluruh kebijakan dalam transformasi Polri Presisi ini diuraikan lebih lanjut dalam dimensi program, kegiatan dan aksi masing-masing.

Konsep Presisi menjadi gambaran ideal pelaksanaan tugas bagi seluruh personel kepolisian di seluruh Indonesia. Presisi ini bukan hanya sekedar slogan, namun menjadi revolusi mental bagi Kepolisian dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. (Humas, Editor by [email protected]).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button