KARIMUN || suaraindependentnews.id 12/02/2023, Dugaan penipuan dengan iming-iming Dana Hibah, Program minyak goreng yang diduga dimainkan oleh Armansyah Daulay dan Joko Purwanto. AD dan JP dalam menjalankan modus operandi memberikan iming-iming akan mencairkan beberapa Miliar, dengan catatan harus membayar fee dimuka sebesar 30% dari nilai yang akan dicairkan yang di lakukan AD dan JP terhadap Hartono yang pernah beritakan di media bedahnusantaraindonesia.com pada tanggal 26 Januari 2023 lalu menjadi ramai.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perwakilan Wilayah (Kaperwil) Kep. Riau Media cetak dan online istanarakyat.net dalam perjalanannya, Pimpinan Redaksi AD yang juga mengaku sebagai Anggota Lembaga Kajian Nawacita (LKN) sempat menawari dan mengiming-imingi pencairan bantuan dana hibah tersebut.
AD selalu menjual nama JP sebagai Staf Ahli Presiden RI. Atas itulah kami diyakini dan percaya untuk menyetorkan sejumlah uang Rp. 120 juta, dengan rincian 100 juta saya transfer ke rekening atas nama Joko Purwanto, lalu sesampainya dijakarta saya pun dimintanya lagi untuk transfer 20 juta masih kerekening yang sama atas nama Joko Purwanto, dari jumlah uang yang dimintanya senilai 300 juta. Awalnya meminta Rp. 300 juta sebagai uang operasional untuk Proposal yang akan di usung oleh JP jelas Hartono.
Hingga waktu yang dijanjikan oleh AD Pimpinan Redaksi media istanarakyat.net dan JP tidak terealisasinya, disitulah saya mencoba berkomunikasi mempertanyakannya, namun upaya saya tidak ditanggapi dengan baik AD dan JP mulai slow respon bahkan tidak menggubris dan hanya menjanjikan dalam beberapa hari akan mengembalikan uang Jelas Hartono dengan nada kesal.
Karena kesal selalu dijanjikan, pada Januari 2023 saya Up pemberitaan pada media bedahnusantaraindonesia.com, AD dan JP tidak dapat merealisasikan janjinya untuk mengembalikan uang kami. Bahkan AD dan JP melakukan upaya pembelaan diri memberikan klarifikasi mengenai pemberitaan di awdiexposeinvestigasi.com.
Dimana AD menyatakan dalam pemberitaan tanggal 29 Januari 2023 mengaku pihak yang dirugikan dan menyanggah bahwa permasalahan antara dirinya dengan saya adalah internal management media istana rakyat, seharusnya dapat dikonfirmasi padanya bukan malah naik pemberitaan hingga membawa nama organisasi LKN dan institusi Staf Ahli Presiden. Mengenai uang senilai Rp. 120 juta AD mengelak tidak terlibat karena itu hanya urusan JP dan Hartono.
Pada tanggal 30 Januari 2023 JP juga melakukan penyanggahnya pemberitaan di media yang sama terkait pemberitaan yang menyeret namanya berkenaan dengan pencemaran nama baik hingga menyeret LKN dan juga Staf Ahli Presiden yang tidak ada hubungannya. JP mengatakan akan mengembalikan dengan mekanisme dan perjanjian yang disepakati kedua belah pihak.
Melihat AD dan JP melakukan pembelaan diri dengan membuat berita sanggahan atau klarifikasi atas pemberitaan sebelumnya dengan maksud membela diri dan mulai mengajak saya untuk musyawarah, sedangkan sebelumnya mereka tidak mau untuk komunikasi. Kenyataannya dari satetmen JP dalam berita sanggahan pun nol besar dan hanya omong kosong.
Sampai berita ini tayang yang ke 3 kalinya tidak kunjung diselesaikan dan hanya janji-janji palsu tanpa ada bukti. Melalui pendampingan kuasa saya ahirnya kami kembali menemui ketua umum LKN dan menyepakati untuk melaporkan AD dan JP karena LKN tidak pernah meminta uang apalagi dengan iming-iming. Ini murni kriminal yang dilakukan oleh AD dan JP harus segera ditindak tegas melalui laporan pihak berwajib. Saya pun sudah beberapa kali memanggil Daulay namun tidak memenuhi panggilan saya jelas Ir. Samsul Hadi saat ditemui diruang kerjanya pada hari Rabu tanggal 08 Februari 2023.
Ketum LKN juga berjanji akan mencopot AD jika sudah LP karena akan mencoreng nama baik lembaga kami jelasnya, jangankan ratusan juta rupiah, satu jutapun sudah termasuk kriminal apalagi ini dilakukan terhadap anggota sendiri yang notabene telah membesarkan medianya AD, sudah LP sajah pungkas Ketum LKN saat ditemui awak media. Rilis@team
