Tak Berkategori
Trending

Kinerja “Basalemak Peak”, Ombudsman RI Berikan Lapor Merah, Epyardi Tanggung Beban Seniornya

Dari kiri; Ketua DPRD Kab Solok Dodi Hendra, Wabup Solok JFP, Bupati Solok Epyardi Asda
Dari kiri; Ketua DPRD Kab Solok Dodi Hendra, Wabup Solok JFP, Bupati Solok Epyardi Asda

Sabtu, 15 Mei 2021

Kab Solok–Suaraindependent.id– Bupati Solok H Epyardi Asda terima lapor merah menjelang lebaran dari Ombudsman RI, pukulan telak tersebut diterima Bupati karena service level atas kinerja Pemkab Solok kurun waktu 10 tahun terakhir ini anjlok.

Hal tersebut disampaikan Bupati Solok, Selasa 11 Mei 2021 dikediamannya di Nagari Singkarak Kec X Koto Singkarak Kab Solok, kepada awak media diterangkan Pemkab Solok mendapatkan lapor merah, itu dijelaskan melalui surat dari Ketua Ombudsman RI Prof. Amzulian Rifai, SH, LL.M, Ph.D yang diterimanya hari Ini, sejak 10 tahun terakhir, Kab Solok paling jelek tingkat pelayanan publiknya di Propinsi Sumbar, ujar Bupati.

Ketua Ombudsman RI melalui suratnya menerangkan, berdasarkan hasil penilaian kepatuhan standar pelayanan publik yang dilakukan terhadap produk pelayanan administrasi di Pemkab Solok dari 64 produk layanan administrasi diperoleh nilai 42,50 dan masuk dalam “zona merah dengan predikat kepatuhan rendah

Dijelaskan, adapun tingkatan predikat kepatuhan pelayanan ada tiga, yakni tingkat kepatuhan tinggi atau zona hijau diperoleh dari rentang nilai 81-100, tingkat kepatuhan sedang atau zona kuning diperoleh dari rentang nilai 51-80, sementara tingkat kepatuhan rendah atau zona merah diperoleh dari rentang nilai 0-50.

Bupati Solok H Epyardi Asda mengungkapkan, inilah tugas berat saya saat ini membereskan kinerja mereka mereka itu yang “basalemak peak”, hingga menyebabkan hancurnya Kab Solok,

Anehnya, disaat kepemimpinan saya yang baru hitungan hari, merekapun mengeluarkan statement pedas terhadap saya disalah satu media online baru baru ini,

Saya katakan, saat ini saya yang punya beban dari semua kinerja anda, tetapi saya tidak mengumpat, saya hanya bertekat bahwasanya saya mampu membereskan carut marut ini semua, karna saya yakin, bersama orang orang hebat yang ada saat ini, saya mampu menyelesaikanya.

Dilanjutkan Bupati, sesuai yang dikatakannya dimedia tersebut, “Bupati bukan Raja”, saya beritahu ya, kita jadi Bupati itu adalah pelayan masyarakat bukan menjadi Raja,

Mau tau apa yang saya lakukan sebelum dan usai saya dilantik menjadi pejabat di Pemkab Solok?, Tanya Bupati kepada awak media,

Sudah tiga hari ini saya tidak enak badan, karena perubahan cuaca kah, atau karena keseriusan saya dalam bekerja, saya sudah terbiasa fokus dalam bekerja, sebelum dilantik saja saya sudah bekerja siang malam, bahkan ada orang bilang, saya sudah menyusun kabinet,

Silahkan mereka berpendapat apa aja, karena saya menilai orang ini hanya melihat kulitnya, bisa jadi mereka mungkin para partai sakit hati,

Sebagai mantan anggota DPR RI saya tau dengan aturan dan UU,untuk urusan SKPD, itu baru saya lakukan sebatas persiapan, dimana dalam persiapan tersebut ada tiga tahap, ujar Bupati,

Tahap pertama, berhubung waktunya mepet, maunya saya, kita bekerja itu langsung cepat, usai kita dinyatakan menang melalui sidang MK, otomatis pasangan Epyardi Asda dan Jon Firman Pandu siap untuk dilantik,

Beranjak dari itu, saya mulai mempersiapkan posisi posisi kepala SKPD yang ditinggal karna pensiun, karena mengundurkan diri, atau ditinggal karena melarikan diri, tugas saya mengisi yang kosong kosong tersebut,

Tahap kedua, saya telaah siapa siapa saja ASN di Kab Solok, berhubung saya ini bukan seorang birokrat, makanya mereka sengaja saya panggil, saya dalami mereka, saya lihat kapasitas dan kapabilitasnya, serta saya uji kompetensi mereka masing masing, terang Epyardi.

Dilanjutkannya, semua itu saya lakukan baru sebatas ancang ancang, karena terbukti sampai sekarang belum ada satupun yang ditetapkan,

Tahap ketiga, saya minta kepada Sekda Kab Solok beserta tim-nya dari Dinas untuk melakukan konsultasi ke Kemendagri,

Saya katakan, semua yang saya lakukan ini adalah “lillahi taala dalam rangka bakti saya”, bagaimana saya bisa berbuat semaksimal mungkin untuk Kab Solok yang sama-sama kita cintai ini, papar Bupati Solok.

begitupun usai dilantik, kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok, pada hari liburpun tetap bekerja, bahkan untuk menyusun RPJMD Kab Solok tahun 2021 saya sengaja mengundang tokoh tokoh yang mumpuni,

Sudah banyak langkah yang saya lakukan, “saya memang orang biasa, tetapi saya akan bertindak dengan luar biasa”  demi sebuah pencapaian maximal untuk Kab solok.

Setelah apa yang saya lakukan, malah ada tokoh Kab Solok yang menghujat saya, pagi ini saya mendengar banyak sekali komentar masyarakat atas pernyataannya, apakah itu yang dinamakan tokoh?

Jadi caleq DPR RI saja tidak lolos, jadi Ketua DPRD, jadi Wali Kota dan jadi Bupati saja tidak ada tampak hasil kerjanya,

“malu lah bung bicara, saya tau koq beda antara Raja dan Bupati, gak ada Raja disini, saya mencintai rakyat Kab Solok, berkacalah apa yang sudah bung lakukan untuk rakyat Solok, kalau memang anda mencari sensasi melalui media, itu gampang” 

Beberapa waktu lalu, Ketua DPRD Kab Solok Dodi Hendra didepan Sekda Kab Solok, Kajari Solok, Kajati Sumbar, Kapolres Solok mengatakan bahwa DPRD saat ini lagi menyusun Pansus, saya katakan, saya tidak ikut campur, itu ranahnya legislatif, kita punya tupoksi masing-masing, tetapi secara pribadi dan kelembagaan, saya sangat mendukung penuh Pansus tersebut, terang Bupati.

Dijelaskan oleh Ketua DPRD, bahwa salah satu dari Pansus tersebut adalah Pansus Gedung DPRD Kab Solok yang beberapa tahun silam dilakukan tukar guling dengan aset Pemerintah Kota Solok,

Asset Kab Solok yang ada di Kota Solok tersebut dilelang, sementara Gedung DPRD Kab Solok yang sudah dibangunkan oleh Pemkot Solok tidak bisa dipergunakan sama sekali, dan itu sudah 10 tahun berlalu,

Sebetulnya saya sudah ingin memakai gedung itu, dikarenakan sekedar memakai azas mamfaat dan mudorat, tetapi kawan kawan DPRD manahan saya untuk tidak dipakai dulu, terang Bupati.

Selama Pansus yang dibentuk DPRD berjalan, saya juga akan mencoba untuk menelisik dari segi hukumnya, saya akan perintahkan Inspektorat, jika perlu sampai ke KPK kalau itu memang ada masalah dengan pelaksanaan lelang, kalau ada, saya tidak bisa bela siapa siapa, saya tau tupoksi saya sebagai Bupati, ujarnya.

Untuk rakyat Kab Solok, saya tidak akan memperkaya diri, saya hanya berniat bekerja untuk rakyat, dua hari ini saya sakit, tetapi saya tetap melakukan kewajiban, salah satunya saya sudah buat terobosan dengan dua kali melakukan MoU dengan Balitbu Tropika dan BPTP Sukarami,

Kerja sama ini berbentuk penyediaan bibit unggul Cisokan dan Anak Daro oleh BPTP Sukarami, target kita Beras Solok yang terkenal, akan saya realitakan sebagai kabupaten penghasil beras yang diakui di tingkat Nasional dengan beras Premiumnya, selain itu para petaninya akan terdaftar dan wilayah pertaniannya akan di data,

Saya punya satu prinsip “biarkan anjing menggonggong, tetapi Epyardi Asda dan Jon Firman Pandu akan jalan terus”, niat kita ikhlas,

terima kasih atas kritikannya, dan ini akan saya jadikan cambuk, liat dalam satu tahun apa hasil kinerja saya, saat ini Kab Solok terpuruk, dan itu sudah terjadi dari 10 tahun yang lalu, ucap Bupati miris. (Billy@nsi-id)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button