Peristiwa
Ibu Rumah Tangga Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng Di Gunungsitoli.
GUNUNGSITOLI, SUARA INDEPENDENTNEWS.ID
Beberapa ibu rumah tangga mengeluhkan kelangkaan minyak goreng di seluruh wilayah Kota Gunungsitoli, dimana 1 liter minyak makan kemasan seharga Rp.24.000 dan stoknyapun habis tutur Ina Wahid. Sabtu (12/2/2022).
“Hampir satu bulan kelangkaannya dan sebagai masukan kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli Cq.Dinasprindang kota Gunungsitoli kiranya diawasi dan dipantau di pasar, semoga saja tidak ada Tengkulak/Pengusaha yang menimbun minyak Goreng tersebut ucapnya ke awak media”.
Menanggapi akan kelangkaan Minyak goreng tersebut Adv Boy Jendri Hulu, S.Kep., Ns., SH., MH mengatakan bahwa, pada dasarnya kita sangat berterimakasih kepada pemerintah yang langsung tanggap memberikan pemerataan satu (1) harga se-Indonesia.
Namun pemerintah juga seharusnya sudah menyiapkan hal terburuk yang terjadi yakni para pedagang yang selama ini membeli dengan harga normal, sekarang harus menjual harga dibawah pembelian mereka, apa yang terjadi ?
Ya kelangkaan ! saat para pedagang tidak lagi menjual karena dianggap rugi.
Disamping itu juga ada oknum yang memanfaatkan hal ini karena langka maka baru menjual lebih mahal diatas harga HET ketentuannya ucap Boy Jendri Hulu.
Lebih lanjut Adv Boy Jendri Hulu mengatakan sesuai Permendag No.6 tahun 2022 yang berlaku sejak 1 Februari 2022 mengatur ancaman bagi pelaku usaha yang menjual minyak goreng di atas HET yang bakal dikenai sanksi.
“Mulai sanksi teguran tertulis, penghentian kegiatan usaha sementara, hingga pencabutan izin usaha”.
Selain itu, merujuk UU No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan pada Pasal 107, pelaku penimbun minyak goreng diancam hukuman penjara 5 tahun atau denda Rp.50 miliar.
Kita berharap ada solusi dari pemerintah terutama kementerian terkait agar menyediakan stok minyak goreng di setiap wilayah agar tidak terjadi masalah besar bagi masyarakat dan UMKM yang membutuhkan minyak goreng dalam menjalankan usahanya, ujarnya. (F.Larosa)
