PERTANIAN

Ketua DPD Nasdem Kabupaten Tasikmalaya Panen Raya Jagung Bersama Petani Di Kecamatan Jatiwaras Dan Salopa

KABUPATEN TASIKMALAYA, suaraindependentnews.id – ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) partai Nadem Kabupaten Tasikmalaya Ade Ikhwan Batara pimpin secara langsung melakukan Panen Raya Jagung perdana yang berlokasi di kecamatan Jatiwaras dan Salopa, seluas 25 H
Acara tersebut di Hadiri jajaran pengurus DPD dan DPC Partai Nasdem Kabupaten Tasikmalaya.

Ade Ikhwan Batara selaku ketua DPD Paratai Nasdem Kabupaten Tasikmalaya mengatakan Panen raya ini merupakan rangkaian produksi petani yang telah melakukan cocok tanam selama kurang lebih empat bulan sebelumnya.

Tren kebutuhan jagung nasional terus meningkat untuk kebutuhan berbagai kebutuhan, utamanya untuk pakan ternak, industri pangan dan konsumsi. Karenanya pemerintah secara serius melakukan upaya untuk meningkatkan volume.

Lanjut Ade Keterbatasan lahan yang ada, memerlukan upaya inovasi teknologi benih yang unggul, misalnya dengan menggunakan benih NASA 29 dan HJ21 yang merupakan produk inovasi Balitbang pertanian. Beberapa alsintan pra dan pasca panen dapat digunakan untuk mempercepat penanaman, dan menjaga kualitas hasil panen. Dan mudhan kedepanya Akan membuka lahan seluas 130 H yang berloksi di beberapa kecamatan, paparnya

Selain itu, pemanfaatan lahan yang selama ini kurang produktif sebagai lahan pertanaman jagung akan mampu meningkatkan produksi secara nasional. Pemerintah juga menekankan perlunya tumpang sari jagung dengan tanaman lainnya, agar produktivitas lahan meningkat, sekaligus pendapatan petani. Melalui pemberdayan masyarakat melalui penanaman Jagung.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi, lintas sektoral maupun tokoh agama, tuturnya.

Ade Menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal, jelas Ade.

Diakhir pembicaran Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri, pungkas nya. ([email protected]).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button