Tak Berkategori

Pintu Masuk Komplek Makam Sunan Gunung Jati Digembok, Ada Tulisan Tolak Luqman Zulkaedin Sultan Kasepuhan.


Cirebon,suaraindependentnews.id – Polemik di keluarga besar Kesultanan Cirebon kembali memanas. Jumat, 19 April 2024. Agenda ziarah Luqman Zulkaedin tidak bisa dilaksanakan. Pasalnya pintu menuju komplek makam Sunan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, tiba-tiba digembok.

Mendapati hal tersebut, Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin terlihat geram. Apalagi di depan komplek makam tersebut juga terdapat tulisan penolakan Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan.

Agenda ziarah Luqman Zulkaedin tidak bisa dilaksanakan. Pasalnya pintu menuju komplek makam Gunung Jati Kabupaten Cirebon, tiba-tiba digembok. Mendapati hal tersebut, Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin terlihat geram. Apalagi di depan komplek makam juga terdapat tulisan penolakan Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan.

“Kami keluarga besar Kesultanan Cirebon tidak mengakui Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan,” demikian tertulis pada spanduk di depan komplek makam tersebut. Mengetahui terjadi penggembokan akses masuk, terlihat Luqman geram dan emosi. “Iya mau ke orang tua, mau ke orang tua,” tutur Luqman Zulkaedin sembari ditenangkan oleh kerabat.

Luqman diketahui hendak datang untuk ziarah ke makam leluhur juga ayahnya yakni Alm PRA Arief Natadiningrat yang ada di komplek makam tersebut. “Istighfar, istighfar. Iya sama (mau ziarah),” tutur Patih Sepuh Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat.

Setelah itu, keluarga hanya bisa melakukan ziarah di Pintu Ganggong. Pintu ini merupakan akses masuk untuk menuju makam.

Sementara itu dilansir dari Radar Online, Patih Sepuh mengatakan, keluarga sebenarnya datang untuk ziarah dan melaksanakan tradisi Grebeg Syawal. “Kami mengadakan tradisi Grebeg Syawal, intinya ke sana silaturahmi ke leluhur, berdoa, bermunajat kepada Allah SWT. Sebagai penerus, kita harus mengingat jasa para leluhur,” kata Patih Sepuh.

Terkait adanya kejadian penutupan pintu tersebut, Patih Sepuh mengaku sangat menyesalkan, karena tindakan tersebut semestinya tidak perlu terjadi. “Adapun penutupan pintu, buat kami sangat prihatin. Kami sebetulnya ingin ziarah, seharusnya tidak ada tindakan penutupan pintu ke akses makam orang tua,” ungkapnya.

Langkah yang akan diambil oleh Patih Sepuh yakni akan berembuk dengan keluarga. Kemudian mempertanyakan kenapa sampai harus ada penutupan pintu. “Insya Allah nanti kami keluarga berembuk, akan menyampaikan kenapa terjadi lagi penutupan pintu untuk ziarah. Musyawarah, mudah-mudahan ada solusi,” tuturnya.

Usai kejadian tersebut, keluarga kemudian berdoa di depan pintu. Setelah itu melaksanakan tradisi Grebeg Syawal. “Yang penting kami sekeluarga hari ini mengadakan Grebeg Syawal,” tandasnya.

Seperti diketahui, kejadian serupa pernah juga terjadi pada tahun lalu. Di mana terjadi penggembokan akses masuk. Kondisi ini tidak lepas dari polemik takhta di Keraton Kasepuhan Cirebon pasca penobatan Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan. (Kabiro)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button