Peristiwa

Curah Hujan Tinggi Picu Banjir,Naiknya Air Kepermukaan


CICALENGKA,Suaraindependentnews.id-Intensitas hujan yang cukup tinggi memicu banjir didua desa perbatasan Kabupaten  bandung dan sumedang Provinsi  jawa Barat, pada rabu 6 Januari 2021.

Hujan yang terjadi di wilayah hulu sungai di hutan gunung kareumbi dan kerenceng mengakibatkan beberapa pemukiman warga desa tanjung wangi kp leuwiliang, desa tanjungwangi, kec cicalengka terdampak banjir akibat air yang naik kepermukaan karena adanya pendangkalan dan penyempitan lahan Das.


Menurut dadang ketua Rt 06/04 naik nya air dipicu dari penyempitan lahan dibeberapa titik sungai karena ada bangunan warga yang mepet ke bibir sungai ditambah ada pendangkalan sungai,air naik kepermukaan bukan saat ini saja, tahun tahun sebelumnya pun sering terjadi.minggu 9/1/2021.

“Diduga penyebabnya itu,bukan adanya kegiatan warga bebebarap bulan sekarang,justru warga yang tergabung dikelompok tani dan karang taruna,lebih kepenghijauan kawasan hutan menjaga dari para perambah hutan dan kebakaran hutan.

Dulu tahun 2002 ada salah satu oknum pt yang menebang habis hutan kurang lebih ratusan hektar dihabiskan kayunya,ini menjadi penyebab ketika hujan membawa lumpur dan air tak terserap karena tidak ada akar pohon yang menahan dan menyerap air hujan.

Dadang berharap, secepatnya dibangun tpt tembok penyangga dibibir sungai biar air tidak masuk kepemukiman lagi,karena konstur tanah diwilayah rt 06/04 rendah pak.ujar dadang

Dan ditambahkan tokoh masyarakat sekitar bah sar’um mengutarakan,benar dulu ada penebangan ilegal secara membabi buta,akibatnya sekarang air sering meluap,

“Kalau kegiatan masyarakat sekitar hutan diduga bukan pemicu, justru lahan yang dulu di tebang ditanami bibit kayu dan dirawat kebanyakan hanya menanam tanpa dirawat,kalau sekarang dibantu masyarakat dan karangtaruna di rawat jadi pohon yang ditanam mati di ganti dengan yang baru.imbuhnya

Dampak dari naiknya air sungai kepemukiman warga tidak ada kerugian materi yang sangat merugikan masyarakat yang patal,tapi masyarakat didua perbatasan ingin adanya pengerukan dan dibangun tebing tembok sesuai yang dijanjikan pemda kab sumedang dan bandung waktu banjir ditahun 2020. untuk menghalangi bibir sungai ketika air naik tidak masuk pemukiman warga.(yasman)





Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button