KODIM 0612/TSM KOREM 062/TN

Dandim 0612/Tsm Letkol Inf Raden Henra Sukmadjidibrata Hadiri Peresmian Monumen Pesawat Marchetti SF-260/LM Di Taman Kota

KODIM 0612//TSM-KOREM 062/TN-KODAM III/SLW || suaraindependentnews.id – Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Raden Henra Sukmadjidibrata S.I.P hadiri acara Peresmian Monumen Pesawat Marchetti SF-260/LM 2617 di Taman Kota Tasikmalaya, Bertempat di Taman Kota Tasikmalaya Jl Hz Mustofa No 61-69 Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Dandim 0612/Tsm menghadiri Peresmian Monumen Pesawat Marchetti SF-260/LM 2617 di Taman Kota Tasikmalaya, Kamis 20 Juli 2023.

Turut hadir diantaranya, Pj Walikota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E., Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H. Aslim, S.H., M.Si., Danwingdik 600/Kal Kolonel Kal Bambang Witono., Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf. Raden Henra Sukmajidibrata, S.I.P., Danlanud Wiriadinata Letkol Pnb Adi Putra Buana, S.H., M.I.Pol., Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP SY Zainal Abidin, S.IK., Kaporles Tasikmaya AKBP Suhardi Hari Hariyanto, S.IK., MM., Danskadik 601 Wingdik 600/Kal Letkol Kal Dedi Apriantoni, S.M., Kasiops Subgar Tasikmalaya Kapten Pom Gingin Ginanjar M., Kabag Pembangunan Setda Kota Tasikmalaya H. Dian Danawiarsa, S.H., M.H., Sekum MUI Kota Tasikmalaya KH. Aminudin Bustomi, M.A.G., Ketua Motor Besar Club Priangan Timur H. Agus Dan Para tamu Undangan lainnya.

Sejarah penerbangan di Tasikmalaya berawal dari adanya peninggalan Lapangan Udara di Cibeureum, dimana lapangan udara ini digunakan sebagai tempat landing serta take off pesawat” militer Belanda, begitu juga pada masa pendudukan Jepang. Setelah Jepang menyerah pada sekutu dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia menghimpun kekuatan untuk merebut kekuasaan Belanda dan Jepang, di antaranya Lapangan Udara. Pada bulan September 1945 anggota-anggota teknik pesawat di Pangkalan Udara Andir Bandung mendapat berita, bahwa Lanud Cibeureum Tasikmalaya telah berhasil dikuasai oleh para pemuda dan rakyat Tasikmalaya.

Hal tersebut menjadi suatu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri bagi para insan dirgantara, serta menimbulkan motivasi untuk segera memanfaatkan fasilitas yang ada dan Berbekal kecintaan terhadap bendera negara yaitu merah-putih, tanggal 27 Oktober 1945 Basir Surya dan Tjarmadi, dengan peralatan seadanya memperbaiki pesawat Curen peninggalan Jepang dan diberi identitas dengan tanda Merah Putih dengan memberi warna putih pada bulatan merah bendera Jepang dan berhasil diterbangkan oleh Adisutjipto mengelilingi lapangan terbang Maguwo Yogyakarta.

Kemudian, dengan dibantu delapan orang teknisi dan Pangkalan Udara Andir kembali memperbaiki pesawat Nishikoren dengan tanda segi empat merah putih dan diterbangkan oleh Adisoetjipto tanggal 7 Nopember 1945 dengan mengelilingi Tasikmalaya selama 30 menit. Pada tanggal 15 April 1946, dengan penerbangnya Husein Sastranegara, Tugiyo, Santoso dan Wim Prajitno mengadakan penerbangan formasi dengan rute Yogyakarta-Tasikmalaya-Wirasaba-Solo-Madiun-Malang. Selanjutnya tanggal 10 Juni 1946 dengan 5 pesawat Cureng dan Pangkalan Udara Maguwo menuju Pangkalan Udara Cibeureum, dengan penerbangnya : Komodor Udara Agustinus Adi Soetjipto dan Opsir Udara II Husein Sastranegara, Komodor Udara Prof. Abdurachman Saleh dan Opsir Muda Udara III Toeloes Martoatmodjo, Opsir Udara II H. Sujono dan Opsir Muda Udara III Kaswanm Opsir Udara II Iman Suwongso Wirjosaputro dan Opsir Udara III Sunarjo, Opsir Udara II Iswahjudi dan Opsir Udara III Makmur Suhodo.

Hadirin sekalian yang berbahagia,
Sejarah penerbangan di Tasikmalaya juga
pernah diukir oleh TNI Angkatan Udara yakni pada tanggal 13 Juli 2020 sebuah momentum untuk pertama kalinya Pesawat C130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta dengan nomor lambung pesawat A-1318 mendarat di Lanud Wiriadinata dan disaksikan langsung Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman Forkopimda Tasikmalaya, “Saya Danlanud Wiriadinata dan seluruh staf menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang luar biasa kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya dan seluruh warga Tasikmalaya, atas dukungan baik material maupun spiritual yang diberikan, sehingga pembangunan Monumen Pesawat di Taman Kota Tasikmalaya ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan, Dengan hadirnya Monumen Pesawat Marchetti di Taman Kota ini, saya berharap masyarakat Tasikmalaya, untuk lebih mengenal dan mencintai kedirgantaraan”, tuturnya.

Selain itu, saya berharap monumen pesawat ini juga menjadi icon destinasi wisata baru kebanggaan masyarakat Tasikmalaya, yang memiliki ciri khas TNI Angkatan Udara dan mampu menambah daya tarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta akan menambah indah pemandangan Kota Tasikmalaya.

Sambutan Danlanud Wiriadinata Letkol Pnb Adi Putra Buana, S.H., M.I.Pol., ertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang masih berkenan memperlihatkan segala nikmat, karunia dan rahmatnya sehingga kita semua masih diberikan kesehatan serta kesempatan untuk dapat hadir dala kegiatan Peresmian Monumen Pesawat TNI AU yang kita laksanakan pada hari ini. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya yang setia sampai akhir zaman dan mudah-mudahan kita semua termasuk di dalamnnya, Amin.

Atas nama pribadi, keluarga dan seluruh jajaran dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya kami mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam 1 muharram 1445 hijriyah bagi umat muslim yang merayakan.

Semoga di Tahun Baru Hijriyah ini, kita dapat lebih memantapkan diri menjadi pribadi yang lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta selalu diberikan kemudahan dalam hidup dan termasuk kedalam golongan orang-orang yang beruntung ucapan apresiasi dan terimakasih kepada Lanud Wiriadinata atas segala upaya dan kerjasamanya dalam pembangunan monumen pesawat di Kota Tasikmalaya.

Kegiatan peresmian monumen pesawat TNI AU ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Bakti ke-76 TNI AU tahun 2023. Peringatan Hari Bakti TNI AU bertujuan untuk mengenang dua peristiwa penting perjuangan TNI dalam memperjuangkan kemerdekaan, yaitu serangan udara TNI AU terhadap daerah pendudukan Belanda serta gugurnya tiga perintis TNI AU.

Pesawat yang dijadikan monumen dalam kawasan taman kota ini merupakan pesawat milik TNI AU dengan jenis Marchetti SF-260. Sedikit sejarah singkat, Pesawat Marchetti SF-260 ini merupakan pesawat hibah dari Republic of Singapore Air Force (RSAF) pada tahun 2002. Hibah pesawat ini sebagai bentuk perhatian dan kerjasama bidang militer yang terjalin sejak lama antara Indonesia dengan Singapura.

Meskipun pengabdian pesawat Marchetti SF-260 di TNI Angkatan Udara memang tidak terlalu lama, pesawat Marchetti SF-260 bukan hanya sebagai pesawat LD (Latih Dasar), melainkan sebagai pesawat LK (Latih Khusus). Pesawat ini terdiri atas dua versi, versi standar M (Military) dan versi W (Warrior) yang memiliki kemampuan serang darat dan memiliki mesin yang bertenaga dengan roda yang dapat ditarik ke dalam (retractable landing gear).

Pembangunan monumen ini adalah sebuah terobosan awal yang cukup baik, selain menjadi sarana edukasi kedirgantaraan, monumen ini dapat dijadikan suatu icon tempat yang instagramable dan menjadi hiburan baru bagi masyarakat dan para wisatawan yang datang ke Kota Tasikmalaya.

Perlu kami informasikan juga, saat ini Pemerintah Kota Tasikmalaya sedang melakukan upaya reaktivasi bandara dengan menggandeng maskapai penerbangan citylink.

Dioperasikannya kembali Bandara Wiriadinata menjadi bandara komersil ini merupakan salah satu upaya untuk bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat Kota Tasikmalaya dengan cara membuka akses transportasi, Jika akses sudah terbuka maka roda perekonomian akan berjalan dengan sendirinya.

Sambutan Pj Walikota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E., Kegiatan Peresmian Monumen Pesawat Marchetti di Taman Kota Tasikmalaya penanda tanganan prasasti oleh PJ walikota Kota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E merupakan pesawat milik TNI AU dengan jenis Marchetti SF-260.

“Pembangunan monumen ini adalah sebuah terobosan awal yang cukup baik, selain menjadi sarana edukasi kedirgantaraan, monumen ini dapat dijadikan suatu icon tempat yang instagramable dan menjadi hiburan baru bagi masyarakat dan para wisatawan yang datang ke Kota Tasikmalaya”, pungkasnya. (Pendim 0612/[email protected]).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button