PERTANIAN

Selalu Gagal Panen, Petani Di Wilayah Kecamatan Kronjo Sulit Mendapatkan Air

KRONJO-TANGERANG || suaraindependentnews.id – Petani di wilayah Kronjo tepatnya di Desa Pagedangan Ilir, dan Pagedangan Udik Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, sudah bertahun-tahun beberapa petani tak bisa bertani karena kendala air, yang sulit didapatkan, Kamis 20 Juli 2023.

Sebagian besar lahan seperti pesawahan pun terpaksa dibiarkan terbengkalai sehingga membuat perekonomian warga menjadi sulit.

Turut dirasakan oleh Samun (65), pria asal Pagedangan Ilir RT 05/07, yang sudah puluhan tahun menjadi petani di wilayah tersebut, dirinya mengatakan sampai saat ini saya sulit mendapatkan air, bahkan selalu gagal panen sudah 5 kali, sulit mendapatkan air. Akibatnya para petani terancam gagal panen.

Hal ini diperparah dengan irigasi yang banyak mengalami pendangkalan (sedimentasi). Petani pun mendesak agar dicari solusi terbaik agar tanaman padi mereka bisa dipanen”, katanya.

Ditempat terpisah H. Judin, selaku ketua kelompok Tani Tirta Perkasa dirinya menyampaikan bahwa para petani sekarang sangat sulit mendapatkan air di samping itu yang mana jaringan irigasinya terlalu dangkal atau rusak jadi tidak sampai ke wilayah Pagedangan Udik, tanaman padi sawah milik petani yang terancam gagal panen, akibat sulitnya mendapatkan air.

“Alhamdulillahnya inisiatif dari Kades Pagedangan Udik, upayakan untuk pengairan melalui Pompanisasi di pinggiran kali Cimanceri, yang mana air tersebut di salurkan ke irigasi baru bisa diairi, itupun tidak semua tersalurkan”, bebernya.

“Sawah yang kekeringan ini lokasinya memang berada pada dataran kemiringan yang lebih tinggi. Selain itu, sekitar lokasi sawah juga tidak terdapat sumber air yang bisa dialirkan ke area persawahan. Tapi kalau sawah di sebelah Timur alhamdulillah masih bisa tertolong dengan menggunakan pompanisasi”, ujar H. Judin.

Lebih lanjut, disini kita bisa lihat irigasi sudah banyak pohon-pohon tumbuh atau rumput sampai sekarang bahkan sudah 15 tahun tidak adanya perawatan.

Dia juga menambahkan, bahwa para petani mengalami gagal panen sebanyak 7 kali akibat air yang tidak mencukupi, padahal kami sudah pernah rapat ke balai besar, sampai saat ini tidak terealisasi, besar harapan kami selaku para petani, mengharapkan air dari irigasi”, ungkap H. Judin kepada awak media.

Saat diwawancarai awak media, Jaman selaku mantri perairan menjelaskan, memang selama ini para petani sulit mendapatkan air, untuk pemeliharaan irigasi tersebut yang sekarang banyak ditumbuhi pohon-pohon dan rumput liar, orang lapangan nya pun sudah ada dan untuk kebersihan tersebut dipegang oleh Gabungan Petani (GP), bahkan untuk pengajuan Irigasi, ke pusat pun sudah tapi sampai saat ini belum ada realisasi”, ucapnya.

Ketika di konfirmasi, Astri Apriyanti, S.Pd selaku kepala Desa Pagedangan Udik menyampaikan selain adanya Pompanisasi, kami selalu gotong royong untuk kebersihan irigasi dan sudah berupaya mengajukan ke dinas terkait, bahkan dinas terkait pun sudah meneruskan ke pusat.

“Berharap upaya kepala Desa Pagedangan Udik dapat segera di respon oleh pemerintah pusat”, pungkasnya. ([email protected]).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button