Pemerintahan

Wowww.. Fantastik!! Diduga Hasil Praktek Gratifikasi Jual Beli Jabatan Di Dinas Damkar Dan Dinkes Kabupaten Grobogan Milyaran Rupiah

KABUPATEN GROBOGAN, Suaraindependentnews.id – Sebut saja K seorang ibu warga desa menduran kecamatan Brati kabupaten Grobogan yang ingin anaknya bisa bekerja di Pemerintahan Kabupaten Grobogan, hingga pada tanggal 29 Desember 2020 di janjikan oleh Oknum Pak W Itwil dan Pak A Damkar waktu ketemuan di rumah makan mpok itun bersama nasabah lainnya untuk dimasukkan di Damkar atau Satpol PP, dengan anggaran Rp 75 juta dan anggaran Rp 75 juta tersebut saya serahkan langsung sendiri kepada Oknum Pak A Damkar dan disaksikan oleh 3 orang teman Pak A Damkar pada tanggal 10 September 2020, Tapi sampai hari ini belum terealisasi apa yang Oknum Pak W Itwil dan Pak A Damkar janjikan, Maka dengan ini saya meminta hak yang di janjikan oleh Oknum Pak W Itwil dan Pak A Damkar hal ini di sampaikan oleh ibu K kepada Ketua Harian Lidik Krimsus RI M. Rodhi Irfanto di Grobogan (3/9/21) lalu.

Dihari yang sama KM Warga Dusun Winong Desa Pulorejo kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan pun mengalami nasib yang sama, KM untuk bekerja di Dinas Kesehatan harus menyiapkan anggaran sebesar Rp 80 juta pada Oktober 2016, KM menyerahkan uang sebesar Rp 80 juta tersebut kepada Oknum Pak A Damkar dan beberapa saat kemudian bapak dari KM kroscek kepada SH untuk memastikan apakah anggaran tersebut sampai ke SH atau tidak, pada saat itu di benarkan oleh SH tapi saat itu yang di akui oleh SH hanya Rp 30 juta, hingga pada tanggal 3 September 2021 apa yang mereka janjikan belum ada realisasi.

M. Rodhi Irfanto Selaku Putra daerah dan Ketua Harian Lidik Krimsus RI saat di konfirmasi wartawan Suaraindependentnews id, (25/9/21) melalui telepon selulernya membenarkan hal tersebut, “Bahkan saya sudah memegang pernyataan tertulis yang di bumbuhi materai oleh korban”, kata M. Rodhi.

Tak cuma mereka berdua saja yang menjadi korban masih banyak yang lainnya bahkan ada juga SK sebelah yang masih di tahan oleh Oknum W itwil yang dimana kesepakatan mendapatkan SK harus membayar Rp 70 Juta, sedangkan baru terbayarkan Rp 30 juta masih Rp 40 juta lagi sesuai keterangan bapak dari penerima SK Dinas Kesehatan, tidak cuma itu Praktek Gratifikasi dan Jual Beli Jabatan Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Sejak 2016 dimana orang mau mendapatkan SK Wiyata ataupun SOT jabatan harus membayar puluhan hingga Ratusan Juta rupiah, papar M. Rodhi Irfanto.

Dugaan Gratifikasi jabatan di Dinas Kesehatan & Depdikbud Kabupaten Grobogan sejak 2016.

Session : Tahun 2017
Berawal dari tidak terealisasinya Nasabah yang berasal dari warga Blora maka munculah gejolak di lapangan khususnya para Nasabah meminta kepada saudara M dan SB agar uangnya di kembalikan, Lalu saudara M dan SB datang dan meminta petunjuk kepada SH dan R yang saat itu masih menjabat sebagai Kabid Dinkes, lalu SH memberi Petunjuk dalam penyelesaian agar koordinasi dengan R, lalu beberapa hari kemudian Saudara R yang saat itu masih menjabat sebagai Kabid Dinkes meminta saudara M dan SB untuk menyelesaikan bagaimanapun caranya agar masalah tidak sampai ke Ranah Hukum ucap saudara R sampai posisi saya (R) menjabat sebagai Sekdis di depan SB dan M paparnya (R) Lalu pada Maret 2017 saudara M membuat jaringan baru agar dapat menahan gejolak dan menyelesaikan permasalahan dilapangan M merekrut BS dan kawan-kawannya dan hasilnya Nasabah M yang dari Blora dan wilayah lainnya yang bergejolak bisa di selesaikan dengan Total Nominal Rp 595 juta (Daftar Terlampir) dari hasil BS dan kawan-kawan merekrut korban atau nasabah baru yang di janjikan menjadi Tenaga Kontrak di jajaran Dinas Kesehatan oleh BS dan Kawan-Kawan.

Nasabah M terselesaikan dari Nominal Rp 595 juta di antaranya adalah :
1. Nasabahnya Pak Latif Blora Rp 50 juta.
2. Nasabahnya Pak Kandar Blora Rp 60 juta.
3. Nasabahnya Pak Atang Blora Rp 20 juta.
4. Nasabahnya Seorang Bidan dari Blora Rp 20 juta.
5. Nasabahnya Pak Atang Blora Rp 50 juta.
6. Nasabahnya Pak Nurwanto Blora Rp 50 juta.
7. Nasabahnya Pak Warsito Blora Rp. 40 juta
8. Nasabahnya Pak Warsito Blora Rp 40 juta.
9. Nasabah Seorang Bidan dari Kudus Rp 65 juta.
10. Nasabah donasi Pihak SMA Penawangan Rp 60 juta.
11. Nasabah dari Genuksuran Rp 40 juta.
12. Nasabah seorang Bidan Rp 100 juta.
Total Keseluruhan yang terselesaikan Rp 595 juta
Kemudian pada Juni 2017 pada bulan Ramadhan SH Memerintahkan M dan SB untuk mencari dana untuk anggaran Tunjangan Hari Raya kemudian M dan SB menyampaikan hal itu kepada BS dan kawan-kawan apakah sanggup atau tidak melaksanakan perintah SH dan BS dan kawan-kawanpun menyanggupinya.

Satu minggu kemudian pada saat itu bertepatan pada H -2 Hari Raya Idul Fitri BS mengabari M dan SB untuk mengambil dana yang sudah tersedia/terkumpul di kediaman BS daerah Toro sebesar Rp 380 juta sekaligus catatan asal muasal pendapatan anggaran tersebut dari mananya, berhubung waktu sudah larut malam maka BS meminta waktu akan menyerahkan catatan tersebut sesudah Hari Raya Idul Fitri 2017.

Seminggu sesudah Hari Raya Idul Fitri 2017 M dan BS mengadakan pertemuan di Rumah makan Banaran Purwodadi lalu M menyalin Catatan sumber anggaran sebesar Rp 380 juta (THR) dan anggaran penyelesaian nasabah Blora dan lainnya yang di angka Rp 595 Juta dari pembukuan saudara BS dan kawan-kawan.

Pada Agustus 2017 M dan SB dipanggil lalu diperintah oleh SH untuk menyerahkan laporan data Nasabah kepada R yang saat itu masih menjabat sebagai Kabid Dinkes lalu M menyerahkan Buku catatan Laporan Asli terkait Nasabah tulisan tangan M kepada R di bundaran Getas sekira pukul 10.00 WIB lalu saudara M memegang satu bundel Copy an, buku tersebut sebagai arsip begitu juga SH Memegang satu bandel lagi Copyan buku tersebut yang diserahkan oleh SB di kediaman SH pada malam sebelum Buku aslinya di serahkan pada saudara R lalu antara M, SB, dan SH membuat Kesepakatan pada saat itu M memiliki 16 Nasabah yang harus di selesaikan dengan Asumsi yang di Akumulasikan per orang Rp 50 jutaan sesuai kesepakatan SB, M dan SH dengan total Rp 800 Juta.

Dari 16 Nasabah yang Belum Terealisasi sampai saat ini di antaranya adalah :
1. Khairina Masturoh warga Polorejo Ijazah Bidan dengan Nominal Rp 80 juta (NASABAH).
2. Endah Warga Kecamatan Godong Ijazah Bidan dengan Nominal Rp 70 juta (NASABAH).
3. Dwi Putro Warga Nambuhan Ijazah Perawat Nominal Rp 70 juta (SOT).
4. Nurhayati Warga Ngaringan Ijazah Perawat Nominal Rp. 50 juta (SOT).
Session : Tahun 2018.

Berawal dari munculnya bermacam permasalahan dan gejolak di lapangan dimana Nasabah BS dan kawan-kawan pada September, Oktober dan November para nasabah meminta pengembalian Dana kepada BS dan kawan-kawan karena tidak ada realisasi perjanjian BS dan Kawan-Kawan terhadap Nasabah. Lalu BS dan Kawan-Kawan menuntut pertanggung jawaban kepada M lalu M dengan segala cara berupaya untuk mengembalikan dana Nasabah yang di Rekrut oleh BS dan Kawan-Kawan.

Nasabah BS dan Kawan-Kawan yang di selesaikan oleh M di antaranya :
1. Marwan 60 juta.
2. Lilik Cs 65 juta.
3. Winda 55 juta.
4. Analis Eko 30 juta.
5. Natin 45 juta.
6. Dadang 75 juta.
7. Beni 80 juta.
8. Haryati 60 juta.
9. Diki 60 juta.
10. Slamet 40 juta.
11. Fandi 90 jutaTotok 50 juta.
12. Aliludin 50 juta.
13. Novi 50 juta.
14. Anaknya pak muji 50 juta.
Total Terselesaikan Oleh M sebesar Rp 770 juta.
Session : Tahun 2019.

Mengulas pernyataan saudara R pada tahun 2017 ternyata setelah saudara R menjabat sebagai SEKDIS pada Januari 2019 saudara M dan SB menagih janji saudara kepada R dan R menjawab bahwa saat ini belum ada Anggaran, Beberapa bulan kemudian muncullah saudara W itwil yang disuruh oleh saudara R Sekdis untuk melaporkan saudara M kepada SH bahwa saudara M telah menggelapkan Dana sebesar Rp 800 juta, uang dari hasil Rekrutmen Tenaga Kontrak Promosi Kesehatan (PRONKES) pada September 2017, pada saat itu juga SH memanggil SB untuk turut mendengarkan kesaksian laporan saudara W itwil bahwasanya saudara M telah menggelapkan dana hasil Rekrutmen Tenaga Kontrak Promosi Kesehatan (PRONKES) pada September 2017 sebesar Rp 800 juta sesuai keterangan W itwil di depan SH dan SB Kemudian SB menelpon M mengkonfirmasi terkait laporan W itwil kepada SH lalu M menjawab bahwa tuduhan itu tidak benar lalu M meminta kepada SB untuk mengusulkan kepada SH agar semua yang terkait seperti R Sekdis, W itwil SB dan SH juga M di pertemukan semua untuk mengklarifikasi Hal tersebut,tapi Hal itu tidak terlaksana sampai saat ini.

Session : Tahun 2020
Sekitar bulan juni 2020, M dan SB di panggil oleh SH untuk menyerahkan data nasabah yang sejujur jujurnya kepada W itwil supaya masalah nasabah bisa diselesaikan, Akhirnya menginduklah M dan SB ke Saudara W itwil lalu Berita ini segera Tim sampaikan kepada BS dan kawan kawan.

W itwil mulai menginterograsi Team termasuk BS M SB dan TG, Lalu M dan SB mempertanyakan kepada W itwil masalah Kasus Nasabah di lapangan yang mau diselesaikan yang mana dulu ….?

Apakah Permasalahan BS 2017 dan 2018 dulu atau Permasalahan SB 2016 atau kedua-duanya, lalu saudara W itwil menjawab permasalahan Nasabah BS dulu , akhirnya ada kesepakatan untuk dilakukan pertemuan di Bandaran dan Karanganyar dengan maksud dan tujuan untuk memvalidasi data (dana yang diserahkan dari BS kepada SB dan M itu total jumlahnya berapa ..?

Maka Terjadilah pertemuan pertama antara M, BS, T bronggel dan W itwil dirumah makan banaran, Pertemuan tersebut membahas antara dana yang ditarik oleh BS cs dilapangan dengan dana yang disetorkan ke dalam (M dan SB) tetapi tidak di temukan kesepakatan Lalu terjadilah pertemuan kedua untuk menghitung ulang Nominal dirumahnya H karanganyar, Yang hadir pada saat itu adalah BS, mbak WR, T bronggel, W itwil dan H karanganyar juga M sementara itu SB tidak hadir karena sakit tapi di konfirmasikan melalui telepon dan hasil akhirpun SB diberi Copy-an arsip kesepakatan dalam pertemuan tersebut (Kesepakatan Nominal yang di setorkan oleh BS cs kepada M dan SB sejumlah Rp 1.985.000.000,_ (satu milliar sembilan ratus delapan puluh lima juta Rupiah).

Kemudian saudara BS membuat uraian catatan sesuai yang terlampir di atas Lalu saudara M menyerahkan satu bundel copy-an hasil pertemuan kepada saudara SB lalu W itwil dan H karanganyar menemui SH untuk melaporkan hasil kesepakatan dalam pertemuan tersebut. Maka sesuai kesepakatan yang diketahui SH dan semua pihak yang terlibat maka terjadilah kesepakatan di Nominal Rp 1.985.000.000,_ (satu milliar sembilan ratus delapan puluh lima juta Rupiah) untuk penyelesaian nasabah BS Cs Maka W itwil mulai bekerja, W itwil memberi intruksi atau perintah kepada semua yang terlibat dilapangan di antaranya.

– untuk mengondisikan ataupun mengatur siasat agar permasalahan nasabah dilapangan tidak mencuat .
– Nasabah yang tetap meminta SK Tenaga Kerja Kontrak di Dinas Kesehatan segera di catat dan diserahkan kepada
W itwil.
– Bagi Nasabah yang meminta pengembalian dana maka W itwil mengintruksikan Team Lapangan untuk mencari
anggaran baru untuk mengganti atau mengembalikan kerugian nasabah, dan anggaran tersebut akan menjadi
tanggung jawab W itwil selaku Ketua Team Penyelesaian.
– W itwil Mengintruksikan kepada saudara M apabila ada Nasabah yang sudah melakukan upaya Hukum baik
pelaporan kepada APH maupun Lembaga Bantuan Hukum, maka saudara M untuk mengcover atau memback-up penyelesainnya agar tidak tembus sampai ke Atas.
Penyelesaian oleh saudara M atas intruksi W itwil diantaranya :

1. Letusan a/n Lina Permasalahan mencuat di polres Unit 1 Nominal Penyelesaian Rp 80 juta oleh Saudara M.
2. Letusan a/n Ribut Polsek kota nominal Rp 40 juta ditutup M.
3. Letusan Polsek kota nasabahnya mbak nanik 50 juta ditutup M dan Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan sebagai Perawat di Puskesmas
4. Letusan Kep Sek di Polsek tegowanu Nasabah Kristo nominal 30 juta M ikut nutup 20 juta.
5. Letusan keponakan Pak arif a/n Dwi Cahyaningrum Rp 70 juta M menutup 57 juta dan masih kurang 13 juta lagi.
6. Letusan melalui LBH tendy ngraji Nasabah a/n Yessi Nominal 60 juta ditutup M.
7. Letusan LBH dari purwokerto Nasabah a/n Nur Kartika Nominal 70 juta ditutup M.
8. Letusan Kejaksaan Nasabah a/n Nurul Rp 45 juta M ikut menutup 15 juta W itwil 15 juta BS 15 juta.
9. Letusan saudara B intel a/n Nurul azma dan Ali zamroni Rp 75 juta M menutup di Nominal 60 Juta dan masih kurang 10 juta lagi
10. Letusan pak hartono kradenan Nasabah a/n Putri Rp 100 juta M ikut menutup 50 juta BP 25 Juta
diambil oleh BS dan SH 25 juta lalu H Bkkbn 5 juta dan Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan sebagai Kepala Puskesmas Ngaringan.
11. Letusan LBH Kamto Nasabahnya mbak WR Rp 45 juta, M ikut menutup 15 juta dan SH 30 juta.
12. Letusan Nasabah anaknya Bp Suluh a/n Syntia Rp 45 juta, M ikut menutup 15 juta W itwil 15 juta dan masih kurang 15 juta lagi.
13. Letusan Nasabah Tohirin a/n Sudi Lestari Rp 65 juta M menutup 14,5 juta R Sekdis 10 juta S kadis 5 juta dan masih kurang Rp 35,5 juta.
14. Letusan warga Kepala Desa Karangsono Sdr Haryono M ikut Menutup Rp.15 juta dan masih kurang 5 juta lagi.
15. Letusan Nasabah a/n Zunikhayati Polo kulon Rp 55 juta Lolos mendapatkan SK di urus oleh LBH Tendy dan di realisasi oleh M langsung dari Dinas Kesehatan.
16. BS meminta anggaran kepada M sebesar Rp 30 juta.

NB : M Menutupi bunga jasa penggadaian sertifikat milik Sdr Harto yang di gadaikan kepada mbah Nar plendungan sebesar Rp 30 juta.

Total yang di selesaikan oleh saudara M dalam masa kepemimpinan saudara W Itwil sebesar Rp 676,5 juta,
Penyelesaian Lainnya atas intruksi W itwil diantaranya adalah :
1. Letusan di Polsek kota nasabahnya mbak WR Nasabah a/n Ika Yulianingsih Toro Rp 70 juta ditutup J tawang harjo dan H karanganyar.
2. Letusan di Polres unit 4.Nasbahnya Kristo a/n Zakiatul Tanggung Harjo Nominal Rp 50 juta ditutup Kristo.
3. Letusan di Polres unit 4 nasbahnya BS a/n Deni Septiawan Nominal Rp 40 juta ditutup dengan
menggadaikan sertifikat milik SB di Nambuan.
4. Letusan di Polsek kota Nasabah BS a/n Ipung Nominal Rp. 90 juta ditutup W itwil dan Terialisasi
mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di RS.Ki Ageng Getas Pendowo Gubug.
5. Letusan di Polsek toroh Nasabah BS a/n Ari Nominal Rp 40 juta ditutup W itwil dan Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di Puskesmas Geyer II.
6. Nasabah BS a/n Nur izza Nominal Rp 50 juta Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan.
7. Nasabah T Kep TU Gabus II a/n Agus rera Rp. 70 juta Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di puskesmas Grobogan.
8. Nasabah BS a/n Arliyah Nominal Rp 85 juta Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di Puskesmas Grobogan.
9. Nasabah K Ketua PPNI Grobogan a/n Rizky Nominal Rp 75 juta Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di Puskesmas.
10. Nasabah a/n Yayuk Nominal Rp 70 juta Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di Puskesmas Geyer I.
11. Nasabah Yitno a/n Metia Nominal Rp 90 juta Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di Puskesmas Toro II.
12. Nasabah Keponakan dari Ajudan K 2 Nominal Rp 50 juta Terialisasi mendapatkan SK Tenaga Kontrak Dinas Kesehatan di Puskesmas Geyer I.

NB : W itwil Menebus Sertifikat milik mas Harto yang di gadaikan di mbah Nar Sebesar Rp 50 juta.
W itwil Menebus Sertifikat SB yang di gadaikan di karanganyar sebesar Rp 25 juta.
Total Keseluruhan penyelesaian W Itwil, J, K dan SB sebesar Rp 855 juta.

Session dua : Tahun 2020,
M diperintah oleh SH, supaya M menyerahkan data ke W itwil supaya diselesaikan oleh W itwil. Total yang disepakati bersama sejumlah Rp 1.985.000.000,_ (satu milliar sembilan ratus delapan puluh lima juta).

Jual beli jabatan untuk mendapatkan SOT Desember 2016, yang M dan SB setorkan ke dalam setoran dari R sekdis Kes Cs sekitar Rp 400 juta rupiah, Itu terkumpul dari R sekdis Kes sekitar 90 juta dan calon calon kepala puskesmas bawaan R sekdis Kes pergundul/orang Rp 115 juta. Diantaranya :
1. Aminoto SOT Kepala Puskesmas Tawang Harjo.
2. Kisno SOT Kepala Puskesmas Gabus I.
3. Bambang SOT Kepala Puskesmas Karangrayung II.
4. Ali SOT Kasubag Umum Dinas Kesehatan uang masuk 2016.
5. ….SOT Kepala Puskesmas Klambu.
6. ….SOT Kepala Puskesmas Penawangan
Yang membawa uangnya ke dalam adalah M dan SB yang mencari nasabah calon kepala puskesmasnya adalah R, jadi M dan SB hanya bertugas mengambil uangnya untuk diserahkan kepada SH. SOT pada Tahun 2016 uang sebesar Rp 400 juta dari R yang saat itu menjabat Kepala Puskesmas Ngaringan yang di bawa M dan SB di setorkan ke Rumah Dinas (PENDOPO) di terima langsung oleh SH dan disaksikan oleh D selaku ajudan Bupati.

Dugaan SOT untuk kepala sekolah baik SD , SMP dan SMA yang mencari nasbah adalah W itwil, jadi W itwil sudah bermain di Depdikbud sejak SOT di lingkungan Depdikbud 2016, Sejak SOT bulan juni 2017 SOT di dinas kesehatan yang mengatur R sekdis Kes, jadi posisi R sekdis Kes sejak 2017 adalah manager SOT dinkes SOT buatan R Sekdis Kes yang pernah di tegur oleh provinsi saat itu adalah kepala puskesmas kradenan 1.

Karena waktu itu kepala puskesmas kradenan 1 ijasah S1 nya belum keluar Kepala puskesmas nya namanya Surahmi, nama SRM saat itu sempat heboh ( SOT tahun 2019 )W itwil Sampai saat ini 05/09/2021 masih menahan SK sebelah salah satu Nasabah karena masih adanya kekurangan nominal uang 40 juta sesuai perminntaan W itwil yang belum terealisasi, Kasus SOT Depdikbud bikinan W itwil kabarnya pernah masuk ke provinsi tapi kelanjutannya saya belum dengar lagi.

Dari global keseluruhan terkait uang yang di rekrut dari Nasabah (Calon Tenaga Kerja ) mulai awal sampai akhir semua di setorkan kepada SH.

Rincian Dugaan Alokasi Anggaran :
1. Membuat Kandang sapi pada 2016 yang berlokasi di Desa Karangsari Sebesar Rp 150 juta.
2. Digunakan untuk membeli Sapi pada tahun 2016 sebesar Rp 450 juta.
3. Membeli Tanah di Desa Karangsari Sebesar Rp 150 juta.
4, Membangun Taman Pendopo pada 2017 sebesar Rp 25 juta.
5. Mengembalikan Dana Donatur PILKADA 2015 Sebesar 135 juta.
6. Uang Cash yang di terima oleh istri dari SH sebesar Rp 150 juta.
7. Uang Cash yang disetorkan oleh SB ke SH dan ditaruh di Almari sesuai Perintah SH sebesar Rp 200 juta.
8. Uang setoran dari M dan SB untuk THR 2017 Sebesar Rp 380 juta.
9. Uang setoran dari SB untuk THR 2018 Sebesar Rp 100 juta.
10. Setoran dari R yang diambil oleh SB dan M lalu di serahkan ke SH Sebesar Rp 250 juta.
11. Saat kampanye pemilu 2019 BS disuruh mencari anggaran oleh SH sebesar Rp 50 juta, lalu diambil oleh SB dan di serahkan kepada SH di Stadion Kuripan.
12. Anggaran sebesar Rp 555 juta di pegang SB untuk keperluan macam-macam Hal atas perintah SH sesuai pengakuan SB.
13. Pengembalian Nasabahnya Lurah Winong oleh M sebesar Rp 50 juta yang pada saat itu lurah Winong menyetorkan uang nasabahnya kepada SH.
14. Uang dari M dan SB sebesar Rp 250 juta di serahkan ke Rumah Dinas (PENDOPO) di terima oleh SH (2016), dan disaksikan oleh D selaku Ajudan Bupati.
15. Uang dari R melalui M dan SB Sebesar Rp 380 juta di serahkan ke Rumah Dinas (PENDOPO), di terima oleh SH (2016) dan disaksikan oleh D selaku Ajudan Bupati
Total Keseluruhan Uang Yang di setorkan dan di Terima oleh SH menurut M dan SB sebesar Rp 3.275.000.000,_ (Tiga Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah).

M. Rodhi juga menjelaskan bahwa dirinya sudah konfirmasi ke Kadis Kesehatan melalui Telepon dan WhatsApp : 08136459XXXX, jawaban nya maaf saya mau rapat lalu Sekdis Kesehatan melalui Telepon dan WhatsApp : 08233983XXXX, beliau menjawab Silahkan koordinasi dengan Kepala Dinas…! Hal yang sama pun saya lakukan kepada W itwil melalui WhatsApp : 08213594XXXX,
Mohon maaf mas jika mau klarifikasi nanti bisa kita ditempatnya mas trenggono, saya sudah menguasakan kepada beliau [6/9 09.03].
Saya sudah menunjuk LBH Puspa selaku kuasa hukum saya mas sehubungan dengan kasus ini mas. Demi menghindari salah paham dan tumpang tindih keterangan lebih baiknya kita duduk bersama, diskusi bersama nanti panjenengan akan dapat keterangan yang benar.
Mohon maaf diagendakan saja duduk bersama, klarifikasi bersama, nanti akan enak membahasnya mas, mohon maaf saya tidak menjawab dengan cepat dan lengkap karena saya juga ada kegiatan rapat.

“Dengan bukti-bukti yang ada saat ini secepatnya kami selaku Putra daerah akan membuat laporan ke BARESKRIM, KPK dan KEJAGUNG RI, bahkan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)”, tandas M. Rodhi. (Red/Tim Investigasi).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button