HUKUM & HAM

Dikonfirmasi Terkait Pemotongan Biaya BBM Kendaraan Dinas, Irma Suriyani Berupaya Suap Wartawan

SIANTAR || suaraindependentnews.id – Kepala Dinas Kesehatan (KadisKes) Kota Pematang Siantar, drg Irma Suriyani MKM disinyalir melakukan pemotongan biaya BBM (Bahan Bakar Minyak) melalui Diky Hamdani selaku Bendahara Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar.

Bermula dari keterangan pengakuan salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinkes Siantar yang meminta namanya untuk tidak dimuat dipemberitaan menjelaskan soal BBM mobil dinas Plt Kepala Dinas dan Kabid Yankes tidak dibayarkan yang memang sebenarnya mobil tersebut jalan dan beroperasional namun ketika dibayarkan justru dikutip 20 persen setelah cair dan kalau tdiak mau dipotong 20 persen maka pengajuan pencairan BBM tersebut tidak akan ditandatangan dan pemotongan tersebut langsung dilakukan oleh bendahara dinas yakni bernama Diky Hamdani dengan cara mengutip langsung kepada ASN yang BBM nya sudah dicairkan.

Dan menurutnya gaya kepeminpinan yang otoriter oleh kepala dinas kesehatan pematang siantar justru menimbulkan rasa tidak nyaman dilingkungan kerja dinas kesehatan pematang siantar.

Masih pengakuan narasumber ada 13 orang yang mendapat BBM di Dinas Kesehatan hanya saja yang dibayarkan sejumlah 9 orang, yang 4 orang lagi belum dibayarkan diduga karena tidak setuju dengan pemotongan 20 persen tersebut.

Bermula dari hal tersebut awak media mencoba konfirmasi langsung dengan mendatangi kantor dinas kesehatan Pematangsiantar guna dapat konfirmasi secara langsung dari kepala dinas kesehatan pematang siantar, Kamis 7 Desember 2023.

Saat ditemui diruang tunggu kepala dinas, drg Irma yang merupakan kepala dinas masih ada diruangan terlihat saat dipandang dari ruang tunggu, namun dengan alasan masih menerima tamu awak media diminta untuk menunggu oleh ajudan yang berbadan bongsor berkulit hitam yang belakangan diketahui bernama Ibu Fitri.

Namun berselang beberapa jam kemudian setelah awak media diminta untuk menunggu drg Irma justru langsung kabur lewat pintu belakang layaknya tikus yang takut pada kucing seperti itulah drg Irma takut bertemu dengan awak media. Dengan alasan ada urusan wanita berbadan bongsor berkulit gelap tersebut memberi amplop kepada awak media yang hendak konfirmasi yang sebelumnya amplop tersebut telah diisi sejumlah uang didalamnya didepan awak media.

“Ibu ada urusan bang tadi Ibu nitip ini”, ucapnya sambil memberi amplop kepada awak media.

Namun awak media dengan tegas menolak dan langsung menuju ruangan kepala dinas untuk mengambil dokumentasi foto bahwa kepala dinas telah mengosongkan ruangannya dengan kabur lewat pintu belakang. Dengan merasa tidak senang fitri sang ajudan mengatakan, “Jangan masuk keruangan itu bang, suami ku aparat lo”, ucapnya.

Namun sayangnya Diky Hamdani selaku bendahara juga tidak bisa ditemui dari ucapan salah satu ASN yang diminta untuk mengecek keberadaannya di ruangan mengatakan bahwa diky sedang tidak berada di ruangan. (ws).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button