Kuningan, suaraindependentnews_id.
Salah satu penerima BPUM asal Losari-Cirebon kecewa atas penjelasan dari salah satu security BRI Cilimus II Kuningan, pasalnya security tersebut saat kami datang sebagaimana hasil nomor urut online resmi dari BRI, ditolak dengan alasan nomor urut via online sudah diblokir dan tidak berlaku.Selasa, 31/08/2021.
Sejumlah permasalahan dalam pencarian nomor urut dan BRI yang masih kosong bagi penerima BPUM, agak kesulitan, sebab melalui online. Ketika nomor urut didapat beserta BRI yang di tuju, penerima-pun datang ke BRI tersebut dengan melengkapi segala administrasi pencairan.
Seperti halnya yang dialami oleh MZ calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berasal dari Losari-Cirebon datang ke BRI Cilimus II Kuningan yang beralamat di Jalan Raya Bojong No.62 RT.09/RW.03 Kuningan, oleh security BRI tersebut ditolak, dengan alasan bahwa nomor antrian via online sudah tidak berlaku atau sudah diblokir. Dan security menyarankan untuk via BRI terdekat sesuai domisili dengan nomer urut antrian pengambilan bantuan BPUM di BRI secara manual.
Atas saran security BRI Cilimus II Kuningan, MZ besokanya, Rabu (01/09/2021) datang ke BRI Losari-Cirebon, dan oleh security BRI Losari-Cirebon bahwa nomer urut antrian melalui online itu masih berlaku dan tidak diblokir. Nomor antrian tidak bisa manual,.jelas security BRI Losari-Cirebon
Menurut MZ, kenapa security BRI Cilimus II Kuningan berbeda keterangan/penjelesannya dengan security BRI Losari-Cirebon? Apakah security BRI Cilimus II Kuningan atas instruksi langsung dari Kepala BRI atau memang security tersebut tidak profesional dalam hal melayani nasabah calon penerima kebijakan Pemerintah berupa BPUM/MUKM?
Terus terang, MZ merasa kecewa dengan pelayanan dari security BRI Cilimus II Kuningan yang ketidaktahuannya informasi terupdet terkait bantuan BPUM/MUKM, karena ketidaktahunannya yang berakibat merugikan waktu dan tenaga, ungkapnya.
Kami mohon, fihak BRI Cilimus II Kuningan untuk bisa mengambil sikap tegas kepada security yang mempermainkan nasabah calon penerima bantuan dari pemerintah tersebut. Apalagi kami nasabah penerima bantuan BPUM dari Program Pemerintah,.pungkasnya. (Kabiro/Asr)
