Tak Berkategori

Warga Surakarta Cirebon Lakukan Unjuk Rasa Dan Orasi, Tuntut Kuwu Mundur Dari Jabatannya.


Cirebon, suaraindependentnews.id | Warga Desa Surakarta Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon melakukan aksi unjuk rasa sambil orasi didepan Kantor Kuwu Desa Surakarta menuntut Kepala Desa atau Kuwu Surakarta, Kuryati, untuk mundur dari jabatannya, Senin (26/02).

Sambil membawa poster dengan aneka tulisan, warga Desa Surakarta meminta Kepala Desa atau Kuwu untuk mundur yang di suarakan warga pengunjuk rasa lewat pengeras suara. Hal ini dilakukan imbas kekecewaan dan kekesalan warga atas kepemimpinan Kuryati selaku Kuwu Surakarta. Aksi unjuk rasa dan orasi ini mendapat pengawalan ketat dari anggota Kepolisian.

Seperti yang diutarakan Hamdan Fanitio dalam orasinya, bahwa warga sudah gerah dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan Kepala Desa atau Kuwu itu. Dijelaskan Hamdan, segala kebijakan yang dilakukan kepala desa, tidak ada yang berpihak kepada warganya sendiri.

“Setelah 3 tahun berjalan, kebijakan pemerintahan tidak ada yang menguntungkan rakyat,” jelas Hamdan di sela aksi unjuk rasa dan orasinya.

Tidak hanya itu, segala bentuk pelayanan kepada warga yang berbentuk administrasi, selalu dipersulit. Selain kebijakan yang tidak berpihak kepada warga, Kepala Desa atau Kuwu tersebut sering menerapkan biaya yang menjurus Pungutan Liar (Pungli).

“Salah satu contohnya ketika ada warga kami yang ingin menjadi TKW, harus membayar Rp300 ribu hanya untuk tanda tangan,” papar Hamdan.

Tuduhan adanya praktek Pungli, sambung Hamdan, tidak asal tuduh, dirinya memiliki banyak bukti dari warga yang pernah dimintai biaya. “Kami banyak memiliki bukti, banyak chat dari warga yang dimintai biaya perihal keperluan administrasi,” ungkapnya.

Kekecewaan warga terhadap Kepala Desa atau Kuwu tidak hanya sebatas pelayanan. Hamdan bersama warga lainnya, merasa tidak diakui sebagai bagian dari Pemerintahan Desa. Tapi Pemerintahan Desa Surakarta saat ini, diakuinya hanya mementingkan kepentingan sendiri tanpa ada perhatian untuk warga desa, tegas Hamdan didepan beberapa media.

Oleh karena itu, dirinya bersama warga lainnya sudah merasa kecewa dan menuntut Kepala Desa atau Kuwu untuk mundur dari jabatannya. “Kami menuntut kuwu untuk mundur dari jabatannya,” tegas Hamdan.

Jika dalam tuntutan tersebut tidak direspon oleh Kepala Desa atau Kuwu, Hamdan akan mengambil langkah hukum sebagai bentuk keseriusan warga yang meminta Kepala Desa atau Kuwu tetap mundur.

“Kalau tidak mundur juga, siang ini kami akan lapor ke Polresta,” pungkas Hamdan. (Kabiro)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button