Tak Berkategori

Tausiyah Kebangsaan Maulana Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya Pada Acara Cirebon Timur Bersholawat.

Cirebon, suaraindependentnews.id | Sekitar 7.000 lebih warga masyarakat Cirebon Timur membeludak memadati bunderan jalan raya Jatiseeng sepanjang 1 KM Jalan Raya Ciledug-Cirebon pada Selasa (05/07/2022).

Mereka yang datang tidak hanya dari masyarakat Cirebon Timur saja tapi dari Losari Berebes, Kuningan dan daerah-daerah sekitar. Mereka rela duduk bersila penuh khidmat di tengah-tengah jalan raya dengan tertib beralaskan pelastik yang dibeli dari para pedagang yang menawarkan.

Dalam tausiahnya, Habib Luthfi bin Yahya menekankan soal identitas kebangsaan ke-Indonesia-an. Beliau menyampaikan, baru saja kita menyanyikan lagu Indonesia bukan sekedar sebuah nyanyian biasa lagi, tadi adalah merupakan harga diri bangsa, ujarnya.

Habib Luthfi menegaskan, dalam bendera Merah Putih, terdapat tiga nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu harga diri bangsa, jati diri bangsa, dan kehormatan bangsa. “Barangsiapa yang mau mengusik Merah Putih, sama halnya mengusik kehormatan bangsa,” tegas Habib Luthfi.

Habib Lutfhi menginginkan bahwa perjuangan para pejuang kemerdekaan yang telah gugur, harusnya menjadi pecut semangat bagi para generasi penerus bangsa.

Menurutnya, Sang Saka Merah Putih adalah ikrar kita bersama, karena di dalamnya terdapat kandungan nilai-nilai yakni harga diri bangsa, jati diri bangsa dan kehormatan bangsa. “Dalam Sang Saka Merah Putih, walaupun tidak ada tulisannya ada nilai yang luar biasa. Nilainya apa? Harga diri bangsa, jati diri bangsa, kehormatan bangsa ada di dalam Merah Putih,” ungkap Habib Luthfi.

Oleh karena itu, kata Habib, jika ada bangsa yang berperang dan benderanya berhasil direbut pihak musuh maka harga diri bangsa itu jatuh. “Kalau ada berperang dan benderanya bisa direbut berarti kalah. Berarti harga diri kita, kehormatan kita, jatuh!,” jelasnya. Maka dari itu, Habib Luthfi bin Yahya meminta masyarakat untuk terus hormat kepada bendera Merah Putih demi menjaga harga diri, jati diri dan kehormatan bangsa Indonesia.

“Makanya bendera Merah Putih harus kita tegakkan dan kita hormati terus karena di dalam Merah Putih ada kandungan harga diri bangsa, jati diri bangsa, kehormatan bangsa. Karena itu kita hormat kepada Sang Saka Merah Putih. Bukan Mitos!,” ujarnya.

Dahulu 400 tahun yang lalu para wali seperti Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, Sunan Ampel termasuk Habib Toha Jatiseeng Ciledug. Mereka para Aulia Allah yang sudah meninggal kehidupannya sama seperti saat di dunia ada yang baca Al-Qur’an, ada yang sedang kumpul di majelis, ada yang sedang sholat tahajud. Mereka tidak akan rela mana kala negeri ini ada yang mengusik.

Untuk menumbuhkan fanatisme terhadap tanah air bisa dimulai dari mencintai produk dalam negeri seperti pisang dalam negeri, jeruk dalam negeri, semangka dalam negeri. Seringnya kita gandrung dengan yang berbau luar negeri seperti jambu bangkok, ayam bangkok, pisang sunride, dan lain sebagainya. “Kalau saya ditanya soal kontribusi terhadap tanah air barang kali terlalu tinggi, saya lebih suka pada hal yang terkecil saja seperti menyebut Gula Jawa, pisang Ambon, Bawang Berebes. Daerah akan terangkat dan Indonesia akan memiliki harga diri, tegas Habib Luthfi.

Hadir dalam acara tersebut yakni KH.Drs. Imron Rosyadi, M.Ag. (Bupati Cirebon), KH.Mustofa Aqil Siraj (Pengasuh Pondok Pesantren Kempek), KH.Usamah Mansur (Pengasuh Pondok Pesantren Annasuha Kalimukti), Drs. KH. Wawan Arwani, M. Ag. (Ketua Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozy (Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon), Drs. H. Imron Rosyadi, M. Ag. (Bupati Kabupaten Cirebon), Acep Purnama, SH., MH. (Bupati Kuningan), Drs. H. Nasrudin Azis, SH. (Wali Kota Cirebon), Kombespol. Arif Budiman, SiK, MH. (Kapolresta Cirebon, AKBP. Dhany Aryanda (Kapolres Kuningan), Kolonel Inf Dany Rakca, S.A.P. (Danrem 063 SGJ), Letkol Infantri Faurizal Noerdin, S. Sos (Dandim 0620 Cirebon), Aenul Muslimin, SE, M.Tr.HANIA (Komandan Lanal Cirebon), Prof. Dr. H. Mukarto Suwiryo, M.Si., Segenap Jajaran Forum Korkopimda, Kuwu se-Kecamatan Ciledug, dan seluruh Warga NU, Muslimat, GP Ansor, Banser, Fatayat, Pagar Nusa, IPNI, IPPNU, Remaja Masjid, Pengurus DKM, seluruh Pondok Pesantren Cirebon Timur. (Kabiro)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button